Ukraina Siapkan 1 Juta Tentara dan Senjata NATO untuk Mengusir Pasukan Vladimir Putin di Wilayah Selatan

11 Juli 2022, 04:51 WIB
Seorang tentara Ukraina duduk di atas tank T-84 di dekat garis depan sering membuat repot pasukan Rusia.* /sky news/

ZONA PRIANGAN - Ukraina menyiapkan 1 juta tentara untuk merebut kembali wilayah selatan yang kini dikendalikan pasukan Vladimir Putin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun berterima kasih kepada negara NATO khsususnya Amerika Serikat dan Inggris, yang banyak memberi bantuan.

Berkat bantuan Amerika Serikat dan Inggris, militer Ukraina yang semula mengandalkan senjata era Uni Soviet kini beralih ke peralatan perang standar NATO.

Baca Juga: Pasukan Khusus Rusia Butuh Waktu 12 Jam untuk Membantai Prajurit Chechnya, 333 Orang Tewas Sia-sia

Di antara senjata standar NATO yang digunakan Ukraina, yakni sistem roket peluncuran ganda dan drone teknologi tinggi.

Menteri Pertahanan Ukraina, Alexey Reznikov kepada The Times mengatakan, 1 juta tentara kini sudah dikumpulkan untuk mengusir pasukan Rusia.

“Kami memahami bahwa, secara politik, ini sangat diperlukan untuk negara kami. Presiden telah memberikan perintah kepada panglima tertinggi militer untuk menyusun rencana,” ujar Reznikov dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Minggu.

Baca Juga: Tentara Ukraina Bunuh Komandan Tank Rusia Berpangkat Letnan Kolonel dalam Pertempuran di Donbass

“Kami adalah orang-orang dari dunia bebas dan dengan rasa keadilan dan kebebasan yang nyata. Kami memiliki sekitar 700.000 angkatan bersenjata dan ketika Anda menambahkan penjaga nasional, polisi, penjaga perbatasan, kami memiliki sekitar satu juta orang,” tambahnya.

Reznikov memuji upaya Inggris untuk membantu Ukraina, terutama Ben Wallace, menteri pertahanan Inggris, yang, menurut dia, adalah kunci untuk membantu mengubah daya tempur Ukraina.

Reznikov menjelaskan, akan menebus kerugian besar di wilayah Donbass dalam menghadapi penembakan artileri massal Rusia.

Baca Juga: Upaya Tentara Jerman Meledakkan Jembatan Krimea-Rusia Digagalkan, Gunakan Bahan Peledak Hasil Curian

Presiden Zelensky sebelumnya mengatakan Ukraina kehilangan sekitar 200 orang per hari di daerah itu.

Dikutip rt.com, Reznikov juga menyebutkan sekutu lainnya, mengklaim koalisi anti-Kremlin telah lahir.

“Mitra kami di London dan Washington DC dan ibu kota lainnya, mereka berinvestasi pada kami, tidak hanya dengan uang tetapi juga harapan orang-orang mereka bahwa kami harus membuat Kremlin kalah,” ucapnya.

Baca Juga: Kapal NATO KV Bergen Cegat Kapal Perang Rusia Laksamana Gorshkov, Memicu Kekhawatiran Perang Global

Aliansi lama presiden Rusia Vladimir Putin juga telah hancur, Reznik berpendapat, menunjuk ke Kazakhstan: baru-baru ini presiden Kassym-Jomart Tokayev secara terbuka menolak untuk mengakui Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk sebagai negara berdaulat.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler