Pasukan NATO Berupaya Masuk ke Ukraina dengan Alasan Melindungi Gandum yang Dicuri Pasukan Vladimir Putin

- 7 Juli 2022, 18:11 WIB
Seorang tentara Rusia berjaga-jaga di depan ladang gandum dekat Melitopol di wilayah Zaporizhia, Ukraina, Selasa.
Seorang tentara Rusia berjaga-jaga di depan ladang gandum dekat Melitopol di wilayah Zaporizhia, Ukraina, Selasa. /UPI/Sergei Ilnitsky/EPA-EFE

ZONA PRIANGAN - Rusia membuka peluang negara NATO atau pasukan PBB masuk ke Ukraina setelah terindikasi mencuri gandum Ukraina.

Tetapi pasukan Inggris atau Amerika Serikat harus menahan diri masuk ke Ukraina, karena itu bisa menimbulkan konflik lebih tajam.

Hal yang berbeda jika yang dikirim ke Kiev adalah pasukan PBB dengan dalih melindungi produk biji-bijian Ukraina.

Baca Juga: Kehancuran Rusia di Zaporizhzhya dan Melitopol Sebagai Bukti Dahsyatnya Serangan Ukraina dengan HIMARS

Mantan perwira militer dan ahli senjata kimia Hamish de Breton-Gordon mengatakan kepada Express.co.uk, Barat bisa membentuk "Tentara Perserikatan Bangsa-Bangsa".

Tentara PBB lebih realistis untuk melindungi atau merebut kembali gandum Ukraina yang dicuri pasukan Vladimir Putin.

Menurut Hamish, pengiriman pasukan PBB merupakan opsi yang "realistis", karena tidak akan menimbulkan gejolak dibandingkan pasukan Inggris atau Amerika yang dikirim.

Baca Juga: Tiga Brigade Ukraina Lakukan Pengepungan Terhadap Konvoi Senjata Rusia, Ini yang Terjadi di Kharkiv

Tetapi De Bretton-Gordon memperingatkan bahwa langkah seperti itu "pasti" akan dilihat sebagai eskalasi oleh Kremlin.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x