Pasukan NATO Berupaya Masuk ke Ukraina dengan Alasan Melindungi Gandum yang Dicuri Pasukan Vladimir Putin

- 7 Juli 2022, 18:11 WIB
Seorang tentara Rusia berjaga-jaga di depan ladang gandum dekat Melitopol di wilayah Zaporizhia, Ukraina, Selasa.
Seorang tentara Rusia berjaga-jaga di depan ladang gandum dekat Melitopol di wilayah Zaporizhia, Ukraina, Selasa. /UPI/Sergei Ilnitsky/EPA-EFE

Jika pasukan Rusia menyerang pasukan PBB di lapangan di Ukraina, Hamish mengklaim bahwa ini akan dilihat sebagai "carte blanche" bagi sekutu NATO untuk pergi ke Ukraina dan mendorong Rusia keluar.

Akibat Pasal 5 NATO, prinsip pertahanan kolektif, ini bisa memicu konflik global.

Baca Juga: Kebakaran Melanda Pangkalan Udara Melitopol, 5 Helikopter dan 10 Jet Tempur Rusia Tidak Bisa Beroperasi

Ini terjadi di tengah meningkatnya tuduhan bahwa pasukan Moskow di wilayah pendudukan Ukraina telah secara sistematis mencuri biji-bijian dan produk lainnya dari petani lokal.

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi pada bulan April menuduh Rusia mencuri "beberapa ratus ribu ton" biji-bijian, dengan mengatakan: "Saya pribadi mendengar ini dari banyak pemilik silo di wilayah pendudukan."

"Ini benar-benar perampokan. Dan ini terjadi di mana-mana di wilayah pendudukan," ujar Mykola.

Baca Juga: Drone Leleka Milik Ukraina Masuk Wilayah Rusia, Temukan Rahasia Vladimir Putin yang Mengerikan

Berbicara kepada Express.co.uk tentang gandum, Hamish berkata: "Saya pikir ini akan menjadi masalah yang lebih besar."

"Saya merasa NATO dan negara-negara lain sedang mencari cara untuk mendapatkan biji-bijian itu dari Ukraina dan saya pikir sudah waktunya PBB menempatkan beberapa pasukan di lapangan untuk mengeluarkan biji-bijian itu."

"Sekarang dunia tahu bahwa Rusia sebenarnya mencuri biji-bijian itu - biji-bijian yang diperuntukkan bagi orang-orang termiskin di Afrika dan Asia," ucap Hamish.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah