Kemenhan Rusia Pastikan Rudal Kalibr Menghancurkan Gedung yang Biasa Digunakan Aktivitas Nazi di Vinnytsia

15 Juli 2022, 21:26 WIB
Tiga rudal Rusia menghantam kota Vinnytsia hari ini, menewaskan 12 orang termasuk seorang anak kecil.* /Kateryna Zarembo/

ZONA PRIANGAN - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengklaim rudal yang ditembakkan ke Kota Vinnytsia tidak menargetkan warga sipil.

Menurut Kemenhan Rusia, rudal yang dilepaskan dari kapal selam di Laut Hitam menyasar gedung yang biasa digunakan penerus Nazi.

Dalam pembaruan hariannya Kemenhan Rusia mengeluarkan pernyataan: “Pada 14 Juli, rudal Kalibr (jelajah) diluncurkan di House of Officers di Vinnytsia.

Baca Juga: Mengejutkan, Uskup Agung Belgorod Minta Vladimir Putin untuk Menghentikan Perang di Ukraina, Ini Alasannya

"Fasilitas itu menjadi tuan rumah konferensi komando Angkatan Bersenjata Ukraina dengan perwakilan pemasok senjata asing," ungkapnya.

"Serangan itu mengakibatkan eliminasi para peserta," tambahnya yang dikutip Express.

Ukraina membantah sasaran militer yang terkena, dengan mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 23 orang dan menyerang pusat budaya yang digunakan oleh pensiunan veteran.

Baca Juga: Serangan Brutal Tentara Ukraina Berlanjut ke Wilayah Rusia, Warga Belgorod Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Kubu Kiev menyatakan, tidak ada fasilitis militer atau kegiatan tentara di gedung yang dihancurkan rudal Vladimir Putin.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan membunuh warga sipil meskipun ada laporan beberapa pembantaian terhadap warga Ukraina dan warga asing.

Seorang pekerja bantuan Inggris yang ditahan oleh separatis yang didukung Rusia di Ukraina dan dituduh sebagai tentara bayaran meninggal baru-baru ini, kantor berita negara Rusia TASS melaporkan pada hari Jumat.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Berhasil Membunuh Model Cantik Asal Brasil yang Bertugas Sebagai Penembak Jitu

Paul Urey ditangkap di Ukraina timur dan didakwa dengan "kegiatan tentara bayaran" oleh separatis di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri.

Tiga warga Inggris lainhya yang ditangkap, kini menghadapi eksekusi mati karena didakwa melakukan tindakan terosis sebagai tentara bayaran.***

 

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler