Unik, Hindari Wajib Militer Rusia, Pria Ini Kabur dengan Cara Berselancar di Sungai Narva ke Estonia

27 September 2022, 11:37 WIB
Foto ilustrasi Sungai Narva Estonia.* P /ixabay /Makalu

ZONA PRIANGAN - Beberapa cara unik ditempuh pria Rusia untuk menghindari wajib militer yang akan dikirim ke perang Ukraina.

Para istri yang tidak rela kepala keluarganya ikut perang, melakukan hal ekstrim dengan mematahkan kaki suaminya.

Tindakan itu bisa menjadi alasan untuk menghindari wajib militer karena sang suami dianggap cacat.

Baca Juga: HIMARS Pasokan NATO Meledak di Gudang Amunisi Rusia, Pasukan Vladimir Putin di Kharkiv Dilanda Kepanikan

Sementara para pria lajang, mempercepat pernikahan dengan janda yang banyak memiliki anak. Langkah ini bisa menjadi alasan, dia punya banyak tanggungan sehingga tidak akan dikirim ke Ukraina.

Laporan terbaru, seorang pria Rusia nekat menyusuri Sungai Narva dengan berselancar seorang diri menuju Estonia.

Aksi tersebut dimaksudkan untuk menghindari pemeriksaan di perbatasan (darat) negara atau pemeriksaan di bandara.

Baca Juga: Serangan Drone Shahed-136 Buatan Iran yang Digunakan Rusia Memicu Kepanikan Warga Odessa, Ukraina

Pria yang yang berusia 38 tahun itu memang berhasil mencapai Estonia dengan berselancar. Namun harapannya jadi buyar ketika Estonia tidak mau menerima kehadirannya.

Dia ditangkap beberapa jam kemudian dan dideportasi kembali ke Rusia. Keruan saja dia akan menghadapi konsekuensi hukuman dari Vladimir Putin.

Dilaporkan, pria itu melintasi perbatasan dekat muara sungai dengan papan dayung berdiri sekitar pukul 01:00 pada hari Senin, menurut penyiar publik Estonia ERR.

Baca Juga: Pasokan Senjata dari NATO yang Membuat Tentara Ukraina Mampu Memukul KO Pasukan Vladimir Putin di Kharkiv

Penjaga perbatasan Estonia di Narva-Joesuu mengirim beberapa patroli, termasuk unit anjing, dan menemukan pelintas batas ilegal di halte bus sekitar pukul 4:30 pagi.

Pria itu dibawa ke pos pemeriksaan perbatasan untuk proses administrasi, setelah itu dia didenda dan dikirim kembali ke Rusia.

Dia mengatakan kepada pihak berwenang Estonia bahwa dia menyeberangi perbatasan karena menolak perintah mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu.

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Menang di Nikolayev, Rudal Moskow Bantai 300 Tentara Legiun Asing Ukraina

Pemerintah Estonia telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak Rusia memulai serangan militernya terhadap Ukraina pada Februari.

Eerik Purgel, yang mengepalai kontrol perbatasan dan migrasi di Prefektur Ida Estonia, mengatakan kepada ERR bahwa negara tersebut belum melihat peningkatan tekanan migrasi.

"Kami memantau situasi dengan cermat, dan jika perlu, kami akan mengirim pasukan tambahan ke perbatasan," katanya.

Baca Juga: Pertempuran di Vyvodovo, Pasukan Vladimir Putin Bantai Tentara Legiun Asing dan Brigade Mobil ke-46 Ukraina

Narva-Joesuu terletak di ujung timur laut Estonia, tempat Sungai Narva mengalir ke Teluk Finlandia, tulis rt.com.

Estonia berhenti mengeluarkan visa untuk turis Rusia pada Agustus dan bergabung dengan sesama negara Baltik Latvia dan Lituania awal bulan ini dalam membatasi masuknya warga Rusia yang memperoleh visa di negara-negara Area Schengen lainnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler