Ngeri, Kekalahan di Kherson Bisa Memicu Vladimir Putin Lakukan Mobilisasi Lagi hingga 2 Juta Orang ke Ukraina

26 November 2022, 11:06 WIB
Pria Rusia digambarkan sebagagi wajib militer di atas bus, menuju ke pertempuran di Ukraina.* / East2west/

ZONA PRIANGAN - Kekalahan demi kekalah yang dialami Rusia termasuk di Kherson memungkikan Vladimnir Putin memperpanjang mobilisasi untuk mempertahankan tanah yang direbutnya di Ukraina.

Walaupun Kremlin membantah adanya mobilisasi gelombang kedua, namun warga Rusia kini mulai khawatir 300.000 wajib militer perlu ditambah.

Keyakinan itu dipicu oleh kegagalan Vladimir Putin menandatangani dekrit yang akan mengakhiri mobilisasi pertama.

Baca Juga: Tentara Ukraina Kejar Pasukan Vladimir Putin Sekaligus Ingin Membebaskan Krimea pada Januari 2023

Diperkirakan draf baru dapat diumumkan pada tahun baru yang akan melibatkan hingga dua juta orang, termasuk 300.000 wanita dikirim ke garis depan untuk membalikkan keadaan di Ukraina.

Saluran Telegram SVR umum membuat klaim atas pengumuman yang ditetapkan untuk bulan Januari dan berkata, “Putin menganggap cukup untuk memanggil dua juta orang lagi, di mana sekitar 300.000 di antaranya adalah wanita."

“Sejumlah besar korban di antara mereka yang dimobilisasi, menurut presiden, hanya akan menggalang masyarakat Rusia dan memperkuat rezim saat ini, terlepas dari apakah hasilnya akan menang atau kalah,” lapor SVR.

Baca Juga: Kherson Dibom Pasukan Vladimir Putin, Ukraina Curiga Rusia Lakukan Serangan Bendera Palsu ke Belarus

Seorang pengamat Putin, Valery Solovey, mantan profesor dari Institut Hubungan Internasional Moskow menambahkan: “Niat [adalah] untuk memobilisasi bukan 300.000, 400.000, atau 500.000 tetapi, jika beruntung, hingga dua juta orang… setelah perayaan Tahun Baru."

“Selain itu, direncanakan untuk melakukan mobilisasi bersamaan dengan pemberlakuan darurat militer,” ujar Valery Solovey yang dikutip Express.

Solovey menambahkan: “Ini seharusnya memperluas darurat militer baik ke seluruh Rusia atau ke sebagian besar wilayahnya termasuk ibu kota Rusia – kota Moskow dan St Petersburg.”

Baca Juga: Pasukan Vladimir Putin Makin Terpojok, Pejuang Ukraina Bergerak ke Makiivka Meledakkan Lima Depot Minyak

Diperkirakan mobilisasi akan mencakup pengiriman orang untuk bekerja di pabrik-pabrik untuk mendukung perang.

Mantan Profesor itu mengungkapkan keyakinannya bahwa Presiden Rusia sedang berjuang melawan kanker stadium akhir yang berarti "dia pasti akan pergi sebelum 2024".

Dia menambahkan: "Bahkan mungkin Vladimir Putin akan mengumumkan kepergiannya sebelum Tahun Baru, tetapi ini tergantung pada kondisi kesehatannya."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler