Baca Juga: Waspada Terhadap 6 Perubahan Kuku Ini, Berarti Nyeri Sendi Psoriatis Sudah Menyerang
Itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang meningkat terhadap orang-orang Palestina oleh geng-geng pemukim Israel yang berkeliaran di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem, 94 serangan kekerasan terjadi terhadap warga sipil Palestina antara 21 Desember 2020 hingga 13 Maret 2021.
Kelompok itu menuduh pasukan keamanan Israel gagal menghentikan serangan.
Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan
Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America
Disebutkan polisi Israel secara rutin menutup pengaduan kriminal yang diajukan oleh para korban tanpa ada yang dituntut.
Eskalasi kekerasan terhadap warga Palestina tampaknya dipicu setelah kematian Ahuvia Sandak (16 tahun) dari pemukiman Bayt Hayen di Tepi Barat selatan.
Dia meninggal ketika mobil yang dia tumpangi bersama empat orang Israel lainnya terbalik saat melarikan diri dari polisi Israel di timur Ramallah.
Baca Juga: Tianwen-1 Mengorbit di Mars, Teknologi China Disiapkan untuk Menguasai Dunia dan Luar Angkasa