Pada Mei 2020, Majelis Kesehatan Dunia meminta agar direktur jenderal WHO bekerja sama dengan mitra untuk menentukan asal mula SARS-CoV-2.
Baca Juga: 6 Remaja Pria Ditangkap karena Kasus Pembunuhan setelah Pria 35 Tahun Tewas karena Luka di Kepala
Organisasi Kesehatan Dunia melakukan penyelidikan tentang asal-usul pandemi dan menyimpulkan dalam sebuah laporan bahwa risiko kebocoran yang tidak disengaja dari Institut Wuhan, tempat penelitian virus korona dilakukan pada kelelawar, "sangat rendah".
Namun penyelidikan WHO telah dikritik oleh AS, Inggris, dan pemerintah lain karena aksesnya yang terbatas ke "data dan sampel lengkap dan asli". Studi WHO disusun bersama 17 ilmuwan China, beberapa di antaranya dari lembaga yang dikelola negara.***