Tetapi sebagian besar pemberontakan yang disebut "Musim Semi Arab" berakhir sebelum September 2012, ketika al-Darwish berusia 18 tahun.
Dikutip Daily Star, keluarga al-Darwish mengatakan al-Darwish diasingkan selama enam bulan setelah dia ditangkap.
Baca Juga: Malaysia Selalu Menyaingi Indonesia, Kecuali di Bulutangkis Mereka Berada di Belakang Indonesia
"al-Darwish dipaksa membuat pengakuan yang dituduhkan setelah dia dipukuli dengan sangat parah hingga pingsan," pernyataan keluarga.
Sebuah pernyataan resmi dari keluarga mengatakan: "Enam tahun lalu, Mustafa ditangkap bersama dua temannya di jalan-jalan Tarout. Polisi membebaskannya tanpa tuduhan tetapi menyita teleponnya."
Mereka menambahkan: "Kami kemudian menemukan bahwa ada foto di ponsel yang menyinggung pemerintah."
Baca Juga: Seorang Pemuda Lolos dari Kawalan Paspampres, Berhasil Tampar Pipi Presiden
"Bagaimana mereka bisa mengeksekusi seorang anak laki-laki karena sebuah foto di ponselnya?"***