Gara-gara Data di Ponsel, Pemuda Ini Jalani Hukuman Penggal Kepala di Arab Saudi

- 16 Juni 2021, 19:03 WIB
Mustafa telah terjebak dalam protes ketika dia berusia sekitar 17 tahun.*
Mustafa telah terjebak dalam protes ketika dia berusia sekitar 17 tahun.* /Daily Star/

Tetapi sebagian besar pemberontakan yang disebut "Musim Semi Arab" berakhir sebelum September 2012, ketika al-Darwish berusia 18 tahun.

Dikutip Daily Star, keluarga al-Darwish mengatakan al-Darwish diasingkan selama enam bulan setelah dia ditangkap.

Baca Juga: Malaysia Selalu Menyaingi Indonesia, Kecuali di Bulutangkis Mereka Berada di Belakang Indonesia

"al-Darwish dipaksa membuat pengakuan yang dituduhkan setelah dia dipukuli dengan sangat parah hingga pingsan," pernyataan keluarga.

Sebuah pernyataan resmi dari keluarga mengatakan: "Enam tahun lalu, Mustafa ditangkap bersama dua temannya di jalan-jalan Tarout. Polisi membebaskannya tanpa tuduhan tetapi menyita teleponnya."

Mereka menambahkan: "Kami kemudian menemukan bahwa ada foto di ponsel yang menyinggung pemerintah."

Baca Juga: Seorang Pemuda Lolos dari Kawalan Paspampres, Berhasil Tampar Pipi Presiden

"Bagaimana mereka bisa mengeksekusi seorang anak laki-laki karena sebuah foto di ponselnya?"***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x