AS bersikeras bahwa peralatan militer yang ditinggalkannya dinonaktifkan sebelum melarikan diri dari Kabul.
Tetapi Taliban juga telah menyita perangkat keras yang digunakan pasukan keamanan Afghanistan - yang didanai oleh AS selama perang selama beberapa dekade.
Joe Biden, yang telah dikecam oleh para kritikus atas penanganan penarikan pasukan yang mematikan itu, tetap membela keputusannya.
"Ini adalah keputusan yang tepat. Sebuah keputusan yang bijaksana. Dan keputusan terbaik untuk Amerika,” katanya yang dikutip nypost.
Meskipun 13 anggota militer AS dan lebih dari 170 warga Afghanistan tewas pekan lalu dalam serangan ISIS di luar bandara Kabul, Biden memuji operasi itu sebagai keberhasilan luar biasa.
“Tidak ada negara yang pernah melakukan hal seperti itu sepanjang sejarah; hanya Amerika Serikat yang memiliki kapasitas dan kemauan dan kemampuan untuk melakukannya,” kata Biden.
Sebelumnya Selasa, mantan Presiden Donald Trump mengecam pemerintahan saat ini karena meninggalkan senjata dan peralatan militer di tangan Taliban.
Trump berpendapat bahwa "setiap sekrup, setiap paku" seharusnya diambil.