Juru bicara itu menambahkan, "Kami akan memegang janji Taliban untuk membiarkan orang bebas meninggalkan Afghanistan".
Sebelumnya pada Minggu, Republikan senior di Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat AS, Mike McCaul, mengatakan kepada Fox News Sunday bahwa enam pesawat terjebak di bandara Mazar-i-Sharif dengan penerjemah Amerika dan Afghanistan di dalamnya, tidak dapat lepas landas karena belum menerima izin penerbangan dari Taliban.
Dia mengatakan Taliban menyandera penumpang untuk tuntutan, tetapi banyak sumber membantah laporan itu, berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim.
Perwakilan AS dari Partai Republik lainnya, Mike Waltz, meminta Departemen Luar Negeri untuk bekerja dengan kelompok-kelompok non-pemerintah yang katanya mencoba untuk membersihkan penerbangan charter untuk mengevakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang berisiko.
Ada penerbangan charter yang dimanifestasikan "tersedia, didanai, dan siap menerbangkan" orang-orang, kata Waltz kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah surat, mengutip pernyataan beberapa LSM.
Baca Juga: Bank Dunia Menghentikan Bantuan untuk Afghanistan Setelah Kekuasaannya Direbut Taliban
Invasi Amerika Serikat selama dua dekade di Afghanistan memuncak dalam pengangkutan udara yang terorganisir dengan tergesa-gesa yang meninggalkan ribuan warga Afghanistan yang bersekutu dengan AS. Washington menyelesaikan penarikan pada 31 Agustus.***