Melihat kenyataan itu, Sogavare mengambil kebijakan merapat ke China dan meninggalkan Taiwan.
Namun, kebijakan itu memunculkan kekecewaan warga Solomon, apalagi sejumlah perusahaan China tidak menampung pekerja warga lokal.
Baca Juga: Pembakaran Distrik Chinatown di Kepulauan Solomon Dipicu Keluhan Warga Pulau Malaita
Dikutip ABC News, nama Kepulauan Solomon cukup terkenal pada Perang Dunia II.
Kepulauan Solomon, sekitar 1.500 kilometer (1.000 mil) timur laut Australia, adalah tempat pertempuran berdarah selama Perang Dunia II.
Setelah dikuasai oleh Jepang, Marinir AS mendarat di pulau Guadalcanal pada Agustus 1942 untuk membuka kampanye merebut kembali kendali.
Baca Juga: Manasseh Sogavare: Pembakar Distrik Chinatown Tidak Bisa Menunjukkan China atau Taiwan di Peta
Mereka berhasil, meskipun pertempuran di dalam dan sekitar Kepulauan Solomon berlanjut hingga akhir perang.***