Pecinan Dibakar 3 Orang Tewas dalam Kerusuhan Anti-China di Kepulauan Solomon

- 27 November 2021, 21:01 WIB
Orang-orang berdiri di tengah puing-puing di depan gedung yang terbakar setelah berhari-hari kerusuhan di Honiara, Kepulauan Solomon 26 November 2021.*
Orang-orang berdiri di tengah puing-puing di depan gedung yang terbakar setelah berhari-hari kerusuhan di Honiara, Kepulauan Solomon 26 November 2021.* /Reuters /Elizabeth Osifelo

ZONA PRIANGAN - Polisi Kepulauan Solomon menemukan tiga mayat di kawasan Pecinan (Chinatown) setelah terjadi kerusuhan anti-China di Konta Honiara.

Media Australia melaporkan mayat-mayat itu ditemukan Jumat malam di gedung yang dibakar massa.

Kerusuhan anti-China di antaranya dipicu Perdana Menteri Manasseh Sogavare yang memutuskan hubungan dengan Taiwan.

Baca Juga: Kerusuhan Anti-China, Tentara Australia Bergerak Cepat, Hindari Pasukan Beijing Masuk ke Solomon

Setelah investasi Negara Komunis masuk ke Kepulauan Solomon, perusahaan China justru mengabaikan tenaga kerja lokal.

Aparat keamanan membersihkan gedung-gedung terbakar dan menangkap lebih dari 100 orang pelaku kerusuhan, lapor ABC News.

Pihak berwenang memberlakukan jam malam di ibu kota Honiara, setelah penguncian selama 36 jam yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Manasseh Sogavare berakhir Jumat.

Baca Juga: Kerusuhan Anti-China Meledak, Warga Menjarah dan Membakar Toko di Kawasan Chinatown, Tentara Turun Tangan

Sogavare menyalahkan campur tangan luar karena memicu protes yang menyerukan pengunduran dirinya, dengan referensi terselubung ke Taiwan dan Amerika Serikat.

Sogavare telah banyak dikritik oleh para pemimpin Pulau Malaita yang paling padat penduduknya di negara itu.

Pemimpin Pulau Malaita kecewa Sogavare pada tahun 2019 memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Baca Juga: Manusia Berkepala Anjing Terlihat di Pedalaman Australia Membuat Takut Seorang Pemancing

Kerusuhan dan penjarahan yang menargetkan kawasan Pecinan dan pusat kota Hoinara meletus Rabu akibat protes damai di ibu kota oleh orang-orang dari Malaita.

Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah para demonstran, yang membakar Parlemen Nasional, sebuah kantor polisi dan banyak bangunan lainnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x