Sergey Ryabkov: NATO Berani Melewati Garis Merah Rusia maka Akan Menerima Konsekuensi yang Mengerikan

- 14 Desember 2021, 08:41 WIB
Prajurit Rusia berbaris setelah latihan pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Kazan. *
Prajurit Rusia berbaris setelah latihan pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) di Kazan. * /RT/©Sputnik/Maksim Bogodvid

ZONA PRIANGAN - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengancam akan memberi efek mengerikan kepada NATO.

"NATO akan menerima konsekuensi yang mengerikan jika terus memperluas pengaruh ke arah Timur," ujar Sergey Ryabkov.

Menurut Sergey Ryabkov, Moskow tidak akan bergeser dari posisinya menentang perluasan aliansi NATO.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale, Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat pada 12 Desember

Baca Juga: Dugaan Operasi Spionase: Kapal NATO yang Dioperasikan ke Eropa Timur Kehilangan Data Rahasia

"Rusia berulang kali mengingatkan bahwa tidak akan ada pergerakan lebih lanjut dari NATO ke timur, tetapi yang terjadi justru sebaliknya," kata Ryabkov kepada surat kabar Izvestia.

Ryabkov mengingatkan seharusnya tidak ada ekspansi lebih lanjut dari NATO ke Ukraina.

Ryabkov mengingatkan, jika lawan terus mendesak ke 'garis merah' tentu ada konsekuensi yang mengerikan. Rusia siap melakukannya.

Baca Juga: Pesawat Rusia Dialihkan untuk Menghindari Pesawat Mata-Mata NATO

Peringatan Sergey Ryabkov datang ketika ketegangan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina terus meningkat.

Dikutip rt. com, selama ini Kremlin dituduh membangun pasukan di dekat perbatasan.

NATO telah memperingatkan Moskow bahwa setiap agresi militer terhadap Ukraina akan menghadapi sanksi keuangan yang berat.

Baca Juga: Perang Bisa Terjadi, NATO dan Rusia Saling Tuduh Menumpuk Kekuatan Militer di Perbatasan

Sementara Rusia membantah semua tuduhan bahwa pihaknya merencanakan serangan habis-habisan.

Ukraina telah menggunakan ancaman yang diklaim dari pasukan Rusia untuk mencoba mendorong blok pimpinan AS agar mengizinkan Kiev menjadi negara anggota NATO.

Bergabung dengan NATO adalah salah satu tujuan utama kebijakan luar negeri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Menghadapi Kekuatan NATO, Rusia Kerahkan Rudal Bastion di Pulau Matua untuk Hancurkan Semua Jenis Kapal

Namun, bulan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyarankan Kiev mungkin harus menunggu lebih lama untuk jadi anggota NATO.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x