Moskow Mempertahankan Krimea, Sergey Shoigu: Kalau Tidak Diserap Rusia Akan Jadi Sarang Tentara Bayaran

- 28 Desember 2021, 06:42 WIB
Jembatan Krimea.*
Jembatan Krimea.* /RIA /Konstantin Mikhalchevsky

Ukraina menganggap semenanjung itu sebagai bagian dari wilayahnya dan diduduki secara ilegal oleh Rusia.

Berbicara pekan lalu pada konferensi pers tahunannya, Presiden Vladimir Putin mengatakan, kudeta di Kiev memaksa Moskow untuk mengambil tindakan.

Baca Juga: Juara Tinju Kelas Berat Ini Dikenal Sebagai Anti-vaksin, Dia Meninggal Setelah Terpapar Omicron

“Bagaimana kita bisa mengatakan tidak kepada Sevastopol dan Krimea, kepada orang-orang yang tinggal di sana? Bagaimana mungkin kita tidak membawa mereka di bawah perlindungan kita,” katanya.

Presiden juga merujuk pada keputusan Uni Soviet untuk membentuk Republik Sosialis Soviet Ukraina, yang melihat perbatasan baru dibuat di dalam apa yang dulunya Kekaisaran Rusia.

Menurutnya, orang-orang yang tinggal di Krimea, serta wilayah Donbass yang dilanda perang di Ukraina timur, tidak diberi pilihan dari negara mana mereka berasal, dengan banyak penduduk di wilayah itu ingin menjadi orang Rusia.

Baca Juga: Ramalan Nostradamus di Tahun 2022: Kelaparan, Robot AI Berkuasa, Bencana Nuklir dan Kebangkitan Cryptocurrency

“Mereka menciptakan negara yang tidak pernah ada sebelumnya,” klaim Putin, menunjukkan bahwa krisis hari ini berasal dari keputusan itu.

Semenanjung itu secara historis merupakan bagian dari Rusia sampai tahun 1954, ketika dipindahkan ke kendali Kiev oleh mantan pemimpin Soviet Nikita Khruschev.

Namun, setelah kemerdekaan Ukraina pada tahun 1991, Krimea mengikuti negara baru tersebut meskipun memiliki populasi etnis Rusia yang besar.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x