Kebijakan Apartheid Israel Menunjukkan Niat Dominasi Yahudi Zionis atas Orang Palestina

- 14 Maret 2022, 12:41 WIB
Jerusalem.  Kebijakan apartheid Israel terhadap Palestina.
Jerusalem. Kebijakan apartheid Israel terhadap Palestina. /Pixabay.com/warsawinstitute.org

Gejolak kekerasan terbaru di Jalur Gaza telah disertai dengan “katalog pelanggaran” yang dilakukan oleh polisi Israel terhadap warga Palestina di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki, menurut penelitian dari Amnesty International.

Warga Arab Israel telah menjadi sasaran kekerasan yang tidak sah dari petugas selama demonstrasi damai, penangkapan massal, penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya dalam tahanan, dan polisi telah gagal melindungi warga Palestina dari serangan terencana oleh ekstremis sayap kanan Yahudi.

Baca Juga: Seorang Tentara Kavaleri Angkatan Darat AS Anggota Awak Meriam Lapis Baja Tewas dalam Sebuah Insiden

“Palestina menghadapi budaya peningkatan represi dan kekerasan dari otoritas Israel dan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat” – kata Saleh Hijazi, wakil direktur regional Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika utara. Pada saat yang sama, Hijazi mengatakan bahwa pengabaian total terhadap kehidupan sipil telah diamati sejak lama.

Peneliti Amnesty International telah mendokumentasikan lebih dari 20 kasus kekerasan polisi Israel sejak awal Mei tahun lalu, ketika protes terhadap pengusiran warga Palestina dari lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem Timur dimulai. Kerusuhan tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya konfrontasi antara Israel dan kelompok militan Hamas di Jalur Gaza.

Ratusan warga Palestina terluka akibat represi polisi.

Setidaknya 2.150 orang – di mana 90% adalah warga Palestina – ditangkap karena diduga menghina atau menyerang seorang petugas polisi, serta berpartisipasi dalam pertemuan ilegal, bukan karena kejahatan kekerasan, sementara ekstremis sayap kanan Yahudi sebagian besar terus berorganisasi secara bebas ke milisi anti-Palestina.

Baca Juga: Pilot Jet Tempur Rusia Memohon kepada Presiden Putin untuk Berhenti Menyerang Ukraina

Amnesty International melaporkan bahwa di Haifa dan Nazareth, polisi menyerang kelompok demonstran yang tidak bersenjata tanpa alasan apapun. Insiden-insiden ini diverifikasi dan dikonfirmasi oleh laporan saksi dan rekaman video.

Satu video juga merekam sebuah insiden di mana seorang petugas polisi Israel menembak seorang gadis berusia 15 tahun di luar rumah Sheikh Jarrah. Video lain menunjukkan situasi di mana, seorang pengunjuk rasa di Jaffa ditembak di wajah ketika dia menggunakan ponselnya untuk merekam polisi dari balkon.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: warsawinstitute.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x