Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung dan menangguhkan beberapa layanan kereta api ketika rudal melewati wilayah utara Jepang, sebelum jatuh ke Samudra Pasifik.
Itu adalah yang terbaru dari provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara terhadap negara tetangganya itu. Sebuah kapal induk AS melakukan kunjungan pelabuhan di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2018 pada 23 September, dan Korea Utara telah melakukan lima peluncuran dalam 10 hari terakhir.
Pada periode tersebut juga terlihat latihan bersama oleh Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, dan kunjungan ke perbatasan yang dibentengi antara Korea oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang menuduh Korea Utara merusak stabilitas keamanan.
Sementara Korea Utara menuduh Amerika Serikat dan sekutunya mengancamnya dengan latihan dan peningkatan pertahanan.
Tes baru-baru ini telah menarik tanggapan yang relatif tidak terdengar dari Washington, yang saat ini lebih fokus pada perang di Ukraina dan krisis domestik serta negara asing lainnya.
Namun militer AS telah meningkatkan unjuk kekuatan dan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut tes terbaru itu "berbahaya dan sembrono".
Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Biden dan Kishda "mengonfirmasi bahwa mereka akan terus mengoordinasikan tanggapan dengan segera dan jangka panjang mereka secara bilateral, trilateral dengan Republik Korea, dan bersama komunitas internasional".
"Mereka memutuskan untuk melanjutkan segala upaya untuk membatasi kemampuan DPRK untuk mendukung program rudal balistik dan senjata pemusnah massal yang melanggar hukum," katanya.