Prajurit Vladimir Putin Kembali Menumpuk di Belarus, Serangan Baru ke Kiev Bisa Terjadi Awal Tahun 2023

- 18 Desember 2022, 13:29 WIB
Seorang saksi penculikan digambarkan disimpan di 'lemari es' bekas sebelum dibawa ke Belarus.*
Seorang saksi penculikan digambarkan disimpan di 'lemari es' bekas sebelum dibawa ke Belarus.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Ukraina menyiapkan antisipasi serangan baru pasukan Vladimir Putin dari arah Belarus. Sumber intelijen menyebutkan, 12.000 tentara Rusia sudah berada di Belarus.

Ada spekulasi Moskow memindahkan prajurit hingga 20.000 orang ke Belarus untuk memudahkan serangan baru kw Kiev di awal tahun 2023.

Rusia tampaknya ingin membangun kekuatan baru dengan memindahkan pasukan Kremlin ke negara tetangga dengan alasan latihan perang, seperti invasi 24 Februari 2022.

Baca Juga: 300 Marinir Rusia Mati Seperti Lalat Akibat Strategi Perang yang Salah di Wilayah Pavlivka dan Ugledar

Pusat Perlawanan Ukraina mengatakan pada 25 November bahwa 12.000 tentara Rusia ditempatkan di Belarus dan dicurigai sebagai langkah serangan baru.

Intelijen militer Ukraina (GUR) juga mengklaim pada September bahwa Alexander Lukashenko bersiap untuk menampung sebanyak 20.000 wajib militer Rusia yang dimobilisasi.

Pasukan Rusia saat ini sedang menjalani langkah mereka oleh instruktur militer Belarus di 230th Combined Arms Obuz-Lesnovsky Training Ground di Brest.

Baca Juga: Presiden Ukraina Mulai Takut, Vladimir Putin Siapkan Serangan Besar-besaran di Awal Tahun 2023

Mereka juga menerima instruksi di pangkalan militer yang terletak di dekat Mozyr, Gomel, dan Mogilev.

Namun, ketegangan dilaporkan meningkat antara Rusia dan tuan rumah Belarus dan bisa memicu terjadinya konflik besar.

Sumber menunjukkan tentara Rusia telah membuat marah rekan-rekan Belarus dengan menggunakan penghinaan yang bermuatan etnis terhadap mereka.

Baca Juga: Rusia Makin Takut Krimea Jadi Target Serangan Ukraina, Pindahkan Lokasi Peluncuran Drone di Krasnodar

Dalam pembaruan intelijen baru-baru ini, GUR Ukraina menulis: "Ketegangan antara militer kedua negara juga meningkat di Belarus."

“Banyak situasi konflik terkait dengan preseden sikap menghina militer Rusia terhadap Belarusia," ungkapnya yang dikutip Express.

"Secara khusus, laporan yang disampaikan oleh perwira senior SSR berdasarkan keluhan prajurit mereka menunjukkan ekspresi dan perilaku yang meremehkan orang Rusia terhadap Belarus," pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah