Aktivis Perubahan Iklim Ou Hongyi Terancam Tak Bisa Sekolah

- 21 Juli 2020, 02:55 WIB
OU Hongyi, aktivis perubahan iklim, berdiri di luar pemerintahan Guilin, Cina pada 2019.*TWITTER/@HOWEY_OU
OU Hongyi, aktivis perubahan iklim, berdiri di luar pemerintahan Guilin, Cina pada 2019.*TWITTER/@HOWEY_OU /

ZONA PRIANGAN - Mengambil inisiatif. Seorang pemikir bebas. Peduli pada komunitas dan dunia di sekitarnya.

Berdiri untuk keyakinan dan kepercayaan. Semua kualitas ini cocok bagi Ou Hongyi untuk menjadi mahasiswa impiannya di Universitas Harvard.

Sayangnya semua kualitas tersebut telah menenggelamkan kesempatannya itu.

Baca Juga: Lebih dari Seperempat Rakyat Inggris Menolak Vaksin Corona

Bahkan kelulusan dari SMA dan tes masuk perguruan tinggi pun terancam dibatalkan.

Ou Hongyi merupakan anak muda pertama di Cina yang mengikuti sepak terjang Greta Thunberg, seorang aktivis perubahan iklim.

Ou Hongyi pun terinspirasi untuk memperjuangkan perbaikan iklim, namun dia telah menjadi target dari pemerintah Cina karena aktivitasnya dianggap mengganggu.

Baca Juga: Mimin Minarsih Sering Blusukan, Sudah Biasa Mengangkut Sampah

Hongyi mengklaim dia telah bicara dengan otoritas Cina untuk mengabaikan aktivitas perubahan iklimnya.

Dia berharap bisa mulai belajar di Universitas Normal Guangxi yang berafiliasi dengan SMA-nya, setelah lulus pada 2018.

Namun upayanya belum berhasil, bahkan orangtuanya pun sering dipanggil oleh pihak otoritas pendidikan setempat, kata Hongyi kepada the Guardian.

Baca Juga: Unik, Ulah Sahabat NOAH Meniru Ucapan Ariel dengan Bahasa Daerah Masing-masing

Dia mendapat tekanan untuk menghentikan aktivitas perubahan iklimnya dan dilarang melakukan wawancara dengan media luar.

“Saya tidak ingin berhenti," kata Hongyi mengenai aktivitasnya itu. "Saya ingin banyak orang mengetahui."

Saat ini penyumbang karbondioksida terbesar di dunia, Cina diharapkan bertemu di Persetujuan Paris untuk berjanji membuat perkembangan penurunan emisi karbon sebelum 2030.

Baca Juga: Terburu-buru Datang ke Latihan Persib, Atep Kecelakaan

Sementara dia menunggu untuk bisa kembali sekolah, Hongyi telah memulai inisiatifnya yang disebut Tumbuhan untuk Bertahan.

Ou Hongyi mengajak orang muda Cina untuk menanam banyak pohon.

Dari November tahun lalu hingga Januari 2020, kelompok ini sudah menanam lebih dari 300 pohon di dan sekitar Guilin.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah