Di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempat di Turki, hanya terlihat sedikit upaya penyelamatan di tengah gundukan beton rumah dan blok apartemen yang roboh.
Akan tetapi di salah satu gedung, tim penyelamat terlihat menggali di antara lempengan beton untuk menyelamatkan seorang gadis berusia lima tahun yang masih hidup, mengangkatnya di atas tandu, terbungkus foil sambil meneriakkan "Allahu Akbar".
Baca Juga: Rekaman Serangan Terhadap Paul Pelosi Dirilis oleh Pihak Berwenang
Pada hari Sabtu hanya beberapa korban yang dibawa dalam keadaan hidup.
Dilaporkan dua organisasi penyelamat asal Jerman menangguhkan pekerjaan penyelamatan setelah terjadinya bentrokan antar kelompok orang dan terjadi tembakan. Tim lainnya yang juga melakukan penangguhan yakni tim penyelamat dari Austria.
Terjadi Penjarahan di Lokasi Bencana
Seorang pekerja penyelamat dari provinsi tenggara Sanliurfa bernama Gizem menyaksikan aksi penjarahan di Antakya, tapi dia tidak bisa mengintervensi karena para penjarah bersenjatakan pisau.
Baca Juga: Perang Ukraina: Pertempuran Memanas di Timur dan Utara setelah Serangan Tank
Akhirnya polisi dan tentara diturunkan untuk menjaga ketertiban, juga membantu lalu-lintas penyelamatan dan pembagian makanan.
Pemerintah Turki mengatakan sekitar 80 ribu warganya dirawat di rumah sakit, lebih dari sejuta berada di tempat penampungan sementara.