Tim Penyelamat Bekerja Keras untuk Menyelamatkan Penyintas Gempa Turki dan Suriah yang Semakin Sulit Ditemukan

- 12 Februari 2023, 14:25 WIB
Tim penyelamat merawat korban selamat berusia 11 tahun Mohammad Alkanaas setelah gempa mematikan di Hatay, Turki 11 Februari 2023.
Tim penyelamat merawat korban selamat berusia 11 tahun Mohammad Alkanaas setelah gempa mematikan di Hatay, Turki 11 Februari 2023. /REUTERS/Kemal Aslan

Di luar Antakya, para pekerja di kuburan massal menurunkan kantong mayat ke dalam parit yang baru digali, di mana seorang penggali mekanis menutupinya dengan tanah. Sekitar 80 kantong mayat menunggu untuk dikuburkan.

Baca Juga: Rusia Diklaim Kehilangan Ribuan Tentara di Ukraina, Lebih Banyak dari Perang Dunia I

Lereng bukit di luar Gaziantep berubah menjadi kuburan baru, beberapa ditandai dengan bunga atau bendera Turki berukuran kecil yang berkibar tertiup angin. Terlihat seorang wanita tengah menangis tersedu-sedu di samping salah satu kuburan ketika seorang anak laki-laki berusaha untuk menghiburnya.

Para penyintas takut akan penyakit, dengan infrastruktur dasar yang hancur.

"Jika orang tidak mati di sini di bawah reruntuhan, mereka akan mati karena cedera, jika tidak mereka akan mati karena infeksi. Tidak ada toilet di sini. Ini masalah besar," kata petugas penyelamat Gizem.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x