"Kami telah melihat laporan media yang menunjukkan bahwa Evan telah didakwa," kata Wall Street Journal dalam sebuah pernyataan.
"Seperti yang kami katakan dari awal, tuduhan ini adalah sepenuhnya palsu dan tidak beralasan, dan kami terus menuntut pembebasan segera Evan," tambahnya.
Baca Juga: Kisah Haru Pelatih Lumba-lumba Bersahabat dengan Rekan dari Ukraina di Constanta Dolphinarium
Gershkovich adalah jurnalis Amerika pertama yang ditahan di Rusia atas tuduhan spionase sejak berakhirnya Perang Dingin.
Kremlin mengatakan bahwa Gershkovich melakukan spionase "berkedok" jurnalistik. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov telah mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa Gershkovich tertangkap basah saat mencoba mendapatkan informasi rahasia.
Amerika Serikat telah menyerukan Rusia untuk melepaskan Gershkovich dan menganggap tuduhan spionase dari Rusia sebagai hal yang tidak masuk akal. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah meminta pembebasan Gershkovich.
Baca Juga: Macron Meminta Bantuan Cina untuk Menekan Putin untuk Menghentikan Perang di Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum memberikan komentar publik terkait kasus ini.
Seorang penutur bahasa Rusia yang fasih yang lahir dari keluarga imigran Soviet dan dibesarkan di New Jersey, Gershkovich pindah ke Moskow pada akhir tahun 2017 untuk bergabung dengan surat kabar berbahasa Inggris, Moscow Times, dan kemudian bekerja untuk agen berita nasional Prancis, Agence France-Presse.
Rusia mengumumkan awal dari "operasi militer khusus" pada Februari 2022, tepat ketika Gershkovich berada di London dan sedang bersiap kembali ke Rusia untuk bergabung dengan kantor berita Wall Street Journal di Moskow.