ZONA PRIANGAN - Militan Hamas bertempur melawan pasukan Israel yang mencoba masuk ke kamp pengungsi terbesar di Gaza pada hari Minggu, dan serangan udara Israel ke selatan menewaskan puluhan warga Palestina, kata saksi mata. Pada saat yang sama, laporan media AS tentang kesepakatan pelepasan tawanan baru dibantah.
The Washington Post melaporkan pada hari Minggu bahwa mediator AS hampir mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk membebaskan puluhan perempuan dan anak yang ditahan di Gaza.
Ini sebagai pertukaran untuk gencatan senjata lima hari yang akan membantu meningkatkan pengiriman bantuan darurat kepada warga Gaza.
Baca Juga: Dokter Al Shifa Bantah Klaim Israel: Tak Ada Bukti Pusat Komando Hamas di Rumah Sakit
The Post telah melaporkan pada hari Sabtu bahwa kesepakatan sementara telah dicapai, namun hal ini dibantah oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat AS, juru bicara Gedung Putih mengatakan upaya terus dilakukan untuk mencapai kesepakatan.
Hamas menahan sekitar 240 tawanan selama serangan lintas batas yang mematikan ke komunitas Israel pada 7 Oktober, yang menyebabkan Israel mengepung Gaza dan menduduki wilayah Palestina.
Reuters melaporkan pada 15 November bahwa perantara Qatar telah mencari kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk menukar 50 tawanan dengan gencatan senjata tiga hari, mengutip seorang pejabat yang diberi tahu tentang pembicaraan tersebut.
Baca Juga: Rusia dan Israel: Keretakan Diplomatik Akibat Sikap Putin dalam Konflik Timur Tengah
Pada saat itu, pejabat tersebut mengatakan garis besar telah disepakati namun Israel masih bernegosiasi mengenai detailnya.