Sultan Ibrahim yang Gemar Berkendara dengan Harley-Davidson Dilantik Menjadi Raja Baru Malaysia

- 31 Januari 2024, 14:28 WIB
Sultan Ibrahim dipilih tahun lalu oleh para bangsawan negara itu untuk menjadi kepala negara berikutnya.*
Sultan Ibrahim dipilih tahun lalu oleh para bangsawan negara itu untuk menjadi kepala negara berikutnya.* /Reuters

ZONA PRIANGAN - Malaysia melantik seorang raja yang dikenal gemar mengendarai sepeda motor, pada hari Rabu dalam sebuah upacara rumit yang sarat dengan tradisi berabad-abad dan miliarder ini bertekad untuk memainkan peran kunci dalam memastikan stabilitas politik.

Posisi baru Sultan Ibrahim Sultan Iskandar sebagian besar bersifat seremonial namun dalam beberapa tahun terakhir ini sangat menonjol dalam lanskap politik yang terpecah di negara ini.

Selain mengawasi penunjukan politik utama, raja juga menjabat sebagai kepala resmi Islam di negara berpenduduk mayoritas Muslim ini dan panglima tertinggi angkatan bersenjatanya.

Baca Juga: Kamera Besar Seukuran Mobil Seharga 800 Juta USD akan Dipakai untuk Memotret Alam Semesta

Bloomberg memperkirakan Sultan Ibrahim dan keluarganya, penguasa negara bagian selatan Johor, memiliki kekayaan setidaknya $5,7 miliar, termasuk tanah di Singapura dan investasi di berbagai perusahaan termasuk di bidang kelapa sawit, real estat, dan telekomunikasi.

Dengan mengenakan pakaian upacara berwarna biru kerajaan, pria berusia 65 tahun ini pada hari Rabu mengucapkan sumpah jabatannya dalam sebuah upacara tradisional di istana negara di ibukota Kuala Lumpur, lapor NDTV, 31 Januari 2024.

"Dengan sumpah ini, saya dengan sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh mengaku setia, untuk memerintah dengan adil bagi Malaysia sesuai dengan hukum dan konstitusi," kata Sultan Ibrahim dalam sebuah acara yang disiarkan secara nasional yang dihadiri oleh Perdana Menteri Anwar Ibrahim dan para elit penguasa lainnya.

Baca Juga: Seluruh Malaysia Gegap Gempita, Michelle Yeoh Menjadi Orang Asia Pertama yang Memenangkan Piala Oscar

Sultan Ibrahim dipilih tahun lalu oleh para bangsawan negara ini untuk menjadi kepala negara berikutnya, dan upacara penobatannya akan diselenggarakan dalam beberapa bulan mendatang.

Malaysia adalah negara monarki konstitusional, dengan pengaturan unik yang membuat takhta berpindah tangan setiap lima tahun sekali di antara para penguasa sembilan negara bagian Malaysia yang dikepalai oleh bangsawan Islam yang telah berusia berabad-abad.

Namun, meskipun lebih bersifat seremonial, posisi raja dalam beberapa tahun terakhir memainkan peran yang semakin penting.

Baca Juga: Ular Berkeliaran di dalam Pesawat, Pendaratan Darurat Dilakukan, Penumpang Penerbangan Malaysia Dialihkan

Campur tangan kerajaan telah diperlukan untuk menunjuk perdana menteri sebanyak tiga kali setelah runtuhnya pemerintahan dan parlemen yang menggantung pasca pemilu dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara dengan The Straits Times Singapura pada bulan Desember, Ibrahim mengatakan bahwa ia tidak tertarik untuk menjadi "raja boneka".

"Ada 222 orang (anggota parlemen) di Parlemen. Ada lebih dari 30 juta (penduduk) di luar. Saya tidak bersama Anda, saya bersama mereka," katanya seperti dikutip di surat kabar.

Baca Juga: Singapura - Malaysia Membuka Kembali Perbatasan Darat Kedua Negara Saat Kekhawatiran Varian Omicron Tumbuh

"Saya akan mendukung pemerintah, tetapi jika saya pikir mereka melakukan sesuatu yang tidak benar, saya akan memberi tahu mereka."

Raja juga memegang kekuasaan untuk mengampuni. Pada tahun 2018, Sultan Muhammad V, salah satu pendahulu Ibrahim, mengampuni Anwar, yang telah menjalani hukuman penjara atas kasus sodomi.

Peran raja di Malaysia memiliki prestise yang cukup besar, terutama di antara mayoritas Muslim Melayu di negara ini.

Baca Juga: KKP RI Tangkap Dua Kapal Ikan Asing Ilegal Asal Malaysia

Kritik yang dianggap menghina raja bisa berujung pada hukuman penjara.

Sultan Ibrahim, yang merupakan keturunan Melayu-Inggris, berasal dari keluarga kerajaan Johor yang kaya dan berkuasa, yang memimpin sebuah pasukan kecil.

Dia memiliki hubungan dekat dengan Anwar dan telah blak-blakan tentang sikap politik dan penanganan korupsi Malaysia.

Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 4 Wanita asal Indonesia Karena Duduk di Tepi Lantai Enam Apartement

Sultan Ibrahim dipandang sebagai seorang moderat dalam beragama. Pada tahun 2017, ia memerintahkan seorang pemilik binatu untuk meminta maaf karena diduga melakukan diskriminasi terhadap non-Muslim.

Menikah dan punya enam anak, ia pernah melakukan perjalanan tahunan mengelilingi Johor dengan sepeda motor Harley-Davidson untuk membagikan amal kepada orang miskin.

Baca Juga: Setelah 13 Bulan Berjaga di Perbatasan Malaysia, 448 Tentara Kembali ke Keluarga

Dia juga memiliki kepentingan bisnis yang signifikan, termasuk saham di Forest City, sebuah proyek pembangunan senilai $100 miliar di lepas pantai Johor.

Raja yang melek media sosial ini memiliki banyak koleksi mobil mewah dan mobil sport serta jet pribadi. Dia juga bermain polo dan merupakan perwira angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara yang pernah belajar di Amerika Serikat.

Terakhir kali seorang sultan Johor menjadi raja adalah 39 tahun yang lalu ketika ayah Sultan Ibrahim, Sultan Iskandar dinobatkan sebagai raja kedelapan Malaysia pada tahun 1984.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x