Muslim Ukraina lainnya, yang ditemukan sebagai pengungsi di Jerman, mengatakan, “Ramadhan akan berbeda tahun ini karena perasaan bahagia dan gembira tidak ada di sana.”
“Hatiku begitu sakit karena memikirkan negaraku ini,” tambah Olha Bawazir, pemeluk Islam lainnya.
Baca Juga: Pasukan Rusia Mengamuk Tembakkan Sejumlah Roket Hancurkan Stasiun Kramatorsk, Mayat Berserakan
Banyak keluarga yang mengenang hari-hari Ramadhan mereka di Ukraina yang dulu begitu damai.
“Biasanya di Ukraina, kami bersama dengan keluarga besar setiap minggu buka bersama di rumah, salat tarawih bersama,” kenang Olha Fryndak, Muslimah lainnya yang mengungsi bersama anak-anaknya untuk mencari perlindungan.
“Kami juga kerap mendatangi Masjid Kiev untuk shalat dan takjil bersama Muslim lainnya,” tambah Olha Fryndak.***