Inilah Alasan Kain Penutup Kabah (Kiswah) di Masjidilharam Dinaikkan Setiap Tahun Menjelang Ibadah Haji

- 27 Juni 2022, 17:51 WIB
Pemasangan kain putih Ihram pada Kabah.*
Pemasangan kain putih Ihram pada Kabah.* /Arab News/

Setiap tahun Kiswah diganti tepat pada tanggal 9 Dzulhijah, yang dikenal sebagai Hari Arafah saat jemaah haji menuju Gunung Arafat, untuk persiapan menerima jemaah di pagi berikutnya pada Hari Idul Adha.

Sepanjang sejarahnya, Kiswah terus menerus berganti warnanya. Nabi Muhammad SAW untuk pertama kalinya menutupi Kabah dengan kain berwarna putih dan warna merah Yaman.

Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia

Sementara Abu Bakar Siddiq dan Umar bin Khattab menggunakan secara eksklusif kain putih untuk Kiswah tersebut.

Selama masa Ibnu Zubair, Kabah ditutupi dengan kain brokat berwarna merah,sementara Sultan Seljuk menggunakan kain berwarna kuning.

Kalifah Al-Nassir kemudian mengubah warna Kiswah dengan warna hijau dan kemudian dengan kain brokat berwarna hitam, dan tak berubah hingga saat ini.

Baca Juga: Ada Beberapa Manfaat Sedekah, dari Menghapus Dosa hingga Mempermudah Masuk Surga

Setiap tahun, Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengangkat/menyingkap bagian bawah Kiswah tersebut sekitar 3 meter dan menutupinya dengan kain katun putih Ihram sebagai tindakan pencegahan untuk menjaga kebersihan dan keamanan Kiswah dan mencegah kerusakan.

Selama musim Haji, untuk mengatur kerumunan para jemaah menjadi tugas yang sulit dan berbagai kepercayaan takhyul kerap memancing para jemaah untuk menyobek bagian Kiswah atau menulisinya dengan nama mereka.

Umumnya, kain Kiswah dinaikkan pada tanggal 15 Dzulqodah setiap tahunnya akibat jemaah haji yang cukup membludak di Mataf atau area sekeliling, sehingga membuat tugas pengamanan menjadi sulit.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x