ZONA PRIANGAN - Hadi Matar asal New Jersey (24) didakwa dengan percobaan pembunuhan dan penyerangan setelah insiden penikaman terhadap novelis Salman Rushdie di New York Amerika Serikat.
Selama persidangan di Gedung Pengadilan Kabupaten Chautauqua, Mayville, Hadi Matar mengaku tidak bersalah.
Sementara jaksa penuntut mengungkapkan daftar lengkap cedera yang diderita Salman Rushdie. Di antaranya, penulis berdarah India itu terancam kehilangan satu matanya.
Cedera yang dialami Salman Rushdie setelah Hadi Matar naik ke panggung melakukan penusukan ke leher, lengan, dada korban.
“Ini adalah serangan tanpa provokasi yang ditargetkan dan direncanakan sebelumnya terhadap Tuan Rushdie,” kata Jaksa Distrik Chautauqua, Jason Schmidt selama dakwaan.
Dia mengatakan Rushdie menderita tiga luka tusuk di sisi kanan lehernya; empat di perut; luka tusukan di mata kanannya, yang mungkin hilang; dua luka tusukan di dadanya; dan luka robek di paha kanannya.
Rushdie diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit UPMC Harmot di Erie, Pa.
Matar, yang tinggal di Fairview, NJ, naik bus ke Chautauqua, kata Schmidt, seraya menambahkan tersangka membeli kartu masuk ke lembaga pendidikan dua hari sebelum acara Jumat dan tiba setidaknya sehari sebelumnya.
“Dia tidak membawa dompet. Dia membawa uang tunai, kartu Visa prabayar. Dia memiliki identifikasi palsu dengannya,” kata Schmidt kepada The Post.
DA memberi tahu Hakim Marilyn Gerace tentang fatwa 1989, atau fatwa agama, terhadap Rushdie oleh pemerintah Iran di bawah pemimpin Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Schmidt meminta hakim menahan Hadi Matar tanpa jaminan. "Bahkan jika pengadilan ini menetapkan jaminan satu juta dolar, kami menghadapi risiko bahwa jaminan ini dapat dipenuhi," kata jaksa penuntut.
Gerace mengirim Matar ke penjara tanpa jaminan. Dia dijadwalkan kembali ke pengadilan pada hari Jumat untuk sidang pendahuluan.
Baca Juga: Salman Rushdie Sebut Vladimir Putin Mencuci Otak Warga Rusia agar Percaya Ukraina Merupakan Nazi
Matar, yang mengenakan sepatu oranye, jumpsuit hitam putih dan tangan dibelenggu di depan, hanya mengatakan namanya, "ya", ketika ditanya apakah alamatnya benar.
Pengacara Matar, Nathaniel Barone, mengatakan setelah persidangan bahwa kliennya tidak memiliki catatan kriminal dan "sangat kooperatif" dengannya.
Penyelidikan awal menunjukkan Matar membuat posting media sosial untuk mendukung Iran dan Pengawal Revolusi.***