ZONA PRIANGAN - Badan antariksa Amerika NASA sempat tertarik tentang informasi batuan meteorit di Australia.
NASA sempat meminta kepada salah satu sekolah di Australia untuk memberi rincian soal meteorit, pada Senin, 1 Februari 2021.
Namun meski menarik perhatian badan antariksa paling terkemuka di dunia itu, batu meteorit tersebut ternyata adalah berita palsu alias hoax.
Baca Juga: Lima Merchant ShopeePay Terbaru Minggu ini Siap Dukung Hobi Kamu
Baca Juga: Prediksi Profesor Avi Loeb: Sebentar Lagi Pesawat Alien Bisa Dilihat Setiap Bulan
Menurut 7 News, laporan tentang meteorit yang menabrak halaman sekolah di Queensland mulai menjadi viral setelah foto dari 'pendaratan luar angkasa' dibagikan di Facebook.
Foto-foto itu dibagikan di halaman Facebook yang disebut 'Unit investigasi kecelakaan Australia' kemarin.
Foto menunjukkan batu berukuran besar yang hangus di atas rerumputan, dengan jejak tanah hitam hangus di belakangnya.
Baca Juga: Akselerasi Kecepatan Oumuamua, Membuktikan Keberadaan Alien
Baca Juga: Teori yang Aneh, Semua Akan Berubah Menjadi Kepiting Termasuk Manusia dan Alien
Postingan ini telah mengumpulkan lebih dari 2.000 komentar dan lebih dari 2.400 share di platform media sosial.
Kepala sekolah Malanda State School Mark Allen kepada 7 News menyebut sempat dihubungi NASA.
"Kami telah mendapat banyak pertanyaan dari seluruh dunia, termasuk NASA yang meminta laporan," Mark Allen.
Baca Juga: Wow, Tahun 2030 Misi Manusia Tinggal di Mars, Harus Bisa Bertetangga dengan Alien
Baca Juga: Ngeri! Kalau Jumlah Hewan Ini Berkurang Sama Artinya Manusia Menuju Kepunahan
Namun, ternyata, 'meteorit' itu tidak lebih dari proyek sekolah.
Siswa jurnalisme sekolah ditugaskan untuk melaporkan pendaratan 'meteorit'.
Siswa punya tugas mewawancarai saksi dan berbicara dengan personel darurat sebagai bagian dari tugas tersebut.
Baca Juga: 11 Tentara Angkatan Darat Tumbang Setelah Minum Minyak Rem
Baca Juga: Hati-hati Gempa di Kota Bandung Berkekuatan Magnitude 6,8-6,9 Akibat Sesar Lembang
"Polisi setempat senang sekali terlibat untuk sekolah dan anak-anak agar lebih realistis," kata seorang penduduk setempat seperti dikutip oleh Daily Mail.
"Ini adalah kota kecil, mereka tidak menyangka (proyek sekolah) menjadi viral."***