Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19, Kemungkinan Jumlah TPS akan Bertambah

28 Agustus 2020, 11:01 WIB
ILUSTRASI Pilkada Serentak 2020.*/NET /

ZONA PRIANGAN - Pelaksanaan Pilkada serentak di Kabupaten Bandung yang diagendakan pada 9 Desember 2020 mendatang, menjadi perhatian serius jajaran pengamanan dari Polresta Bandung.

Apalagi dalam pelaksanaan Pilkada Bandung untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung di tengah suasana pandemi Covid-19, sehingga kondisinya berbeda dari peristiwa rutin lima tahun sebelumnya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan, SIK., mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada Bandung mendatang harus tetap berjalan, meski saat ini dalam kondisi pandemi virus corona.

Baca Juga: Ahok Sesumbar Merem Saja Pertamina Bisa Untung, Mulyanto: Sekarang Rugi, Apa Tidak Diawasi?

Untuk pengamanan selama berlangsungnya pelaksanaan Pilkada Bandung itu, Polresta Bandung akan menyiapkan sekitar 1.800 personel yang disebar di semua wilayah di Kabupaten Bandung.

Sedangkan jumlah personel yang ada di Polresta Bandung sebanyak 2.130 orang.

“Para personel kepolisian itu untuk mengantisipasi terjadinya potensi gangguaan, dan pelanggaran pidana. Pola yang ditetapkan, dua petugas kepolisian memantau 10 tempat pemungutan suara (TPS) dan 20 Linmas.

Baca Juga: Seorang Janda Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Rumah Kontrakan

"Pola lainnya, 1 polisi 5 TPS, kalau rawan 2 polisi 4 TPS, lebih rawan lagi 2 polisi 1 TPS dan 4 Linmas,” kata Hendra.

Dalam pelaksanaan Pilkada Bandung itu, imbuh Kapolresta Bandung, diperkirakan ada penambahan jumlah TPS dari pelaksanaan pilkada sebelumnya pada lima tahun silam yaitu 5.098 TPS.

“Dihitung ulang ada penambahan TPS menjadi 6.597 TPS pada Pilkada Bandung. Ada perbedaan sekitar 1.499 TPS, sehingga ada penambahan jumlah TPS, akan menambah personel dan anggaran,” katanya.

Baca Juga: Pengguna Tol Hati-hati, Ada Proyek PT Kereta Cepat Indonesia China Bahu Jalan Ditutup

Ia pun mengatakan, ada pola pengamanan khusus dengan tingkat kerawanan pada pelaksanaan Pilkada Bandung, di antaranya saat pelaksanaan pencoblosan di Lapas, rumah sakit dan rutan kepolisian. Pasalnya, mereka yang sedang menjalani proses hukum memiliki hak untuk menyalurkan suaranya.

Kapolresta Bandung pun mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkada Bandung itu, jajaran kepolisian berusaha untuk menghindari terjadinya penumpukan atau kerumunan masyarakat saat melaksanakan pencoblosan di TPS.

Lebih lanjut Hendra mengatakan, indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Pilkada Bandung itu, pilkada berlangsung aman dari Covid-19.

Baca Juga: Sadis, Remaja Putri Bunuh Ibu Kandung, Mayatnya Disimpan di Kamar Mandi Selama 4 Bulan

“Tidak terjadi kluster baru. Terjadi kluster baru, Pilkada tak berhasil,” ucapnya.

Kombes Pol Hendra mengatakan, indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Pilkada itu, tingginya partisipasi masyarakat. Ia berharap dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, partisipasi pemilih tetap tinggi.

“Indikator keberhasilannya, tak ada konflik horizontal. Aman dari corona dan tak tercipta kluster baru,” harapnya.

Baca Juga: Danau Setupatok, Tempat yang Indah namun Penuh Misteri

Ia juga berharap, dapat diminimalisirnya pelanggaran pilkada, di antaranya terjadi money poitics, mahar politik, jual beli suara. Dengan adanya Pilkada ini, ia berharap sumber ekonomi masyarakat meningkat.

Indikator keberhasilan lainnya, semua masyarakat, peserta dan pelaksana pemilu komitmen dan disiplin tinggi menjalankan protokol
kesehatan.

"Selain itu, masyarakat mendapatkan pendidikan politik yang benar. Bisa menciptakan pemimpin amanah dan mampu mensejahterakan masyarakat, dan memberikan keadilan,” pungkasnya.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler