Gemura Tuntut Menteri Bahlil Minta Maaf, Klarifikasi Terkait Pencak Silat dan Pengusaha Hitam

- 14 Agustus 2021, 07:44 WIB
Ketua Umum Gemura, Oktasari Sabil, Ketua Umum DPP Gemura.
Ketua Umum Gemura, Oktasari Sabil, Ketua Umum DPP Gemura. /Tangkapan layar Instagram.com/@Oktasarisabil

Menurut Okta, Menteri Bahlil harus bersikap kstaria, dengan mencabut pernyataannya, meminta maaf melalui seluruh media nasional, dan tidak cukup sampai disitu, pak Menteri juga harus datang dan Sowan ke Padepokan atau perwakilan Pencak silat di Indonesia untuk mengklarifikasi ucapannya.

"Mencabut pernyataan, Minta maaf disemua Media Nasional dan datang ke padepokan-padepokan besar Pencak silat, atau lembaga yang menjadi reprentasinya seperti PB IPSI (Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) untuk mengkarifikasi langsung, sebagai sebuah tindakan kongkret dan menyatakan perasaan menyesal dan bersalah atas statemen yang dibuatnya. Itu baru ksatria dan sikap seorang Negarawan, Tegas Okta yang juga Politisi Partai Gerindra.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan diluncurkan sistem perizinan online terpadu atau Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko oleh Presiden Joko Widodo, untuk tujuan salah satunya meningkatkan transparansi perizinan.

Baca Juga: Bintang Golf Meninggal Secara Dramatis Gegara Berjalan Sambil Tidur

Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa dengan adanya OSS maka para pengusaha nakal, yang diistilahkan Bahlil tukang 'pencak silat' atau 'kungfu' tidak bisa lagi bermain-main.

"Jadi (OSS) ini memudahkan betul, tidak perlu lagi ketemu-ketemu pejabat terlalu banyak selama dia benar, jangan pengusaha pencak silat.

Kalau pengusaha pencak silat, kungfunya banyak pasti harus ketemu karena harus luruskan kungfu-kungfunya itu," kata Bahlil dalam webinar, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Tiga Peregangan Sederhana untuk Meredakan Sakit Punggung Atas dan Leher

OSS, lanjut dia ada untuk membantu pengusaha-pengusaha dalam mengurus izin berusaha secara baik dengan memangkas birokrasi, biaya, waktu, dan menciptakan transparansi.

"Kalau pengusaha tukang kungfu nggak bisa barang ini. Nah kita kan tukang kungfu juga dulu, jadi kita tahu. Nah yang baik-baik aja ini barang," sebutnya.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x