Presiden Jokowi: Stadion Kanjuruhan di Malang akan Kami Hancurkan dan Dibangun Kembali Sesuai Standar FIFA

- 18 Oktober 2022, 23:34 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan pidatonya saat jumpa pers dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di istana di Jakarta, Indonesia, 18 Oktober 2022.
Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan pidatonya saat jumpa pers dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di istana di Jakarta, Indonesia, 18 Oktober 2022. /Antara Foto/Hafidz Mubarak A/via REUTERS

Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Infantino terjadi setelah Indonesia dan FIFA sepakat untuk membentuk gugus tugas bersama pasca traged stadion Kanjuruhan, dan sebagai persiapan negara untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan.

Berbicara bersama Jokowi, Infantino mengatakan prioritas pertama FIFA adalah memastikan keselamatan pemain dan penggemar di Indonesia.

Baca Juga: TGIPF: Pengurus Komite Eksekutif dan Ketum PSSI untuk Mundur sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Moral

"Ini adalah negara sepak bola, negara di mana sepak bola adalah gairah bagi lebih dari 100 juta orang," katanya.

"Kami berutang kepada mereka bahwa ketika mereka melihat pertandingan, mereka aman dan terlindungi," ujarnya.

Pada saat pertemuan dengan Presiden Jokowi, Infantino menghadiahkan kepada presiden jersey FIFA merah dengan namanya tercetak di atasnya, mengatakan FIFA akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan semua stadion memenuhi persyaratan keselamatan, dan Piala Dunia U-20 berjalan lancar pada tahun depan.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Menerima Laporan Hasil Investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Hari Ini

Untuk menjelaskan apa yang menyebabkan salah satu bencana stadion paling mematikan di dunia, tim pencari fakta yang dibentuk oleh pemerintah merilis sebuah laporan pada pekan lalu yang menyimpulkan bahwa penggunaan gas air mata yang "berlebihan" dan "sembrono" adalah penyebab utama kematian.

Saat para penggemar berusaha keluar dari stadion setelah kekalahan tim tuan rumah Arema FC oleh Persebaya Surabaya, mereka terjebak dalam kecelakaan maut, lebih dari 40 anak di bawah umur, meninggal dunia karena sesak napas.

Laporan tersebut juga mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berkontribusi, termasuk jumlah penonton melebihi kapasitas stadion, pintu keluar yang terkunci, dan desakan oleh pejabat liga untuk mengadakan pertandingan di malam hari untuk mengamankan rating televisi, meskipun ada permintaan dari polisi untuk menggelar pertandingan di siang hari.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x