Bantuan Penting untuk Penyintas Bencana, Diana Hemas: Hal yang Sering Terlewatkan

- 1 Desember 2022, 05:00 WIB
Bantuan Penting untuk Penyintas Bencana.
Bantuan Penting untuk Penyintas Bencana. /Pexels/Ahmed Akacha

ZONA PRIANGAN - Bencana alam bisa datang kapan saja dan dimana saja. Menurut data BNPB bencana alam yang terjadi di Indonesia adalah  3.721 kasus (2019), 2.162 kasus (Januari-Oktober 2020) , 3.092 kasus (2021) dan sampai Juli 2022 sudah tercatat 3.038 kasus bencana alam yang menelan ribuan korban baik luka maupun meninggal dunia.

Saat bencana datang tentunya, dipastikan akan datang banyak uluran tangan yang datang.

Menurut Diana Hemas Sari, seorang penggiat hidup holistik (gaya hidup yang menyehatkan pikiran, tubuh, dan jiwa), bahwa kita bisa memberikan bantuan yang sangat bermakna dan esensial.

Baca Juga: Dua Maskapai Melakukan Penerbangan Perdana untuk Umrah dari Bandara Kertajati

Bantuan yang bermakna dan esensial ini, menurutnya adalah:

1.       Mengirim sumber pangan sehat seimbang;

2.       Membangun dapur umum;

3.       Memberi bantuan psikologis; dan

4.       Mengirimkan perlengkapan yang layak dan bersih.

Dilansir dari akun Instagram @dianahemass , ia mengatakan bahwa menjadi seorang penyintas bencana alam bukanlah hal yang mudah. Mereka telah melalui dan kehilangan banyak hal. Salah satu bantuan signifikan yang sangat diperlukan adalah suplai nutrisi.

Penyintas bencana alam sering kali mengalami sesak napas, diare, konstipasi, gatal kulit dan sebagainya. Belum lagi penyintas bencana alam yang mengalami luka ringan dan berat.

Baca Juga: Pertamedika Bantu Masyarakat di Posko Pengungsian Korban Gempa Cianjur

“70% imun kita diproduksi di pencernaan sehingga sangat bijak untuk support penyembuhan dan pencegahan dari sakit pasca bencana alam dengan asupan yang mendukung kesehatan pencernaan” kata Diana Hemas mengatakan di akun instagramnya.

Baca Juga: UU Provinsi Papua Barat Disahkan, Puan Maharani Berharap Kesejahteraan Rakyat Meningkat

Mengirim sumber pangan sehat seimbang.

Menurutnya sumber pangan sehat seimbang itu, bisa diperoleh dari hal hal berikut :

—  Kebutuhan air minum:  1,5 – 2 liter harus terpenuhi untuk menghindari dehidrasi,

—  Sayur mayur:  Banyak Jenis sayur mayur yang dapat dikonsumsi langsung tanpa perlu dimasak. Contohnya: timun, selada, tomat, kubis , toge dan lainnya.

Jika harus dimasak ada pilihan sayur tahan banting walau tanpa kulkas seperti sawi putih, wortel, poh- pohan, buncis, kacang panjang, daun ubi dan singkong. Sedangkan dari umbi ada ubi, kentang dan singkong.

—  Buah-buahan: Buah yang tahan lama adalah jeruk, pisang, jambu, melon dan kurma.

—  Suplemen: Khususnya untuk Ibu-ibu hamil, menyusui dan penyintas yang malnutrisi.

—  Protein:  Kecukupan protein juga diperlukan bisa dari telur, tahu, tempe, juga ayam ikan dan abon.

—  Bumbu dan rempah: Kaya antioksidan, antivirus, antibakteri dapat membantu pemulihan.

Baca Juga: Wanita Asal Oregon Ini Melahirkan Bayi Kembar dari Embrio yang Dibekukan Lebih dari 30 Tahun yang Lalu

Membangun dapur umum.

Selanjutnya, perempuan yang sangat menyukai gaya hidup sehat ini, mengatakan bahwa cara yang dapat dilakukan adalah membangun dapur umum (community kitchen).

Selain untuk menjaga asupan nutrisi dapat juga membangkitkan semangat melalui support satu sama lain. Dengan memasak, dipastikan penyintas dapat berdaya dan memilikii ruang healing tersendiri.

“Untuk pengiriman makanan biasakan mengirim real food dibanding instant food. Ubi panggang sebelum biskuit, Singkong abon sebelum roti, buah-buahan sebelum chiki, kurma sebelum permen, air mineral sebelum minuman kemasan, “ ucap pemilik akun @dianahemass menjelaskan.

Baca Juga: Angka Penceraian Capai 12.974 Kasus, Inilah Faktor Penyebabnya

Memberi Bantuan Psikologis.

 “Memberi bantuan psikologis pada para penyintas yang memiliki trauma pasca bencana alam dilakukan untuk rilis trauma mereka. Studi menunjukkan bahwa pemyintas bencana alam rentan mengalami ketidakstabilan emosi, reaksi stress, hingga post-traumatic stress disorder ( PTSD)-(Makwana 2019),” terang perempuan yang memiliki sertifikat ilmu gizi dari Stanford Medicine, Center of Health Education.

Selanjutnya ia pun kembali menjelaskan, bahwa Salah satu teknik yang dapat dipakai untuk mengantisipasi panik attack dan rasa cemas, yakni mengajak untuk be-present atau hadir dengan mengaktifkan seluruh indera dan mengenali sekeliling kita, termasuk mengakui emosi yang sedang dirasakannya.

Metode ini akan lebih baik sambil grounding (nyeker) dan juga olah napas. Bisa diterapkan juga pada anak-anak sambil bermain.

Baca Juga: Donasi Pakaian di Lokasi Bencana Cianjur, Britania Sari: Jangan Sampai Menjadi Gunungan Sampah

Salah satu metode yang disampaikan oleh CAPACITAR (organisasi yang fokus pada wellness untuk self-healing), adalah memegang setiap jari satu persatu selama 2-5 menit menggunakan tangan yang lain.

Tarik napas dalam, rasakan perasaan cemas, marah atau perasaan yang mengganggu dalam diri. Hembuskan napas perlahan dan minta penyintas membayangkan perasaan tersebut mengalir keluar melalui ujung jari dan masuk ke dalam bumi.

Hirup kembali energi positif, perasaan kuat, tumbuh dan sembuh. Hembuskan perasaan negatif yang menyelimuti diri.

Baca Juga: Drone yang Diduga Didalangi Ukraina Menyerang Wilayah Rusia, Depot Minyak di Bryansk Meledak dan Terbakar

Mengirimkan perlengkapan yang layak dan bersih.

Mengirimkan perlengkapan yang layak dan bersih diantaranya adalah perlengkapan makan, yang terdiri dari sendok, piring, garpu, gelas untuk kebutuhan makan.

Penyintas bencana alam perlu mengganti pakaian yang seringkali basah dan kotor. Kebutuhan pakaian ini mencakup pakaian luar, pakaian dalam, hijab-mukena, sarung, sajadah. Tidak lupa pembalut kain, popok bayi dan alas kaki.

Peralatan bebersih. Tidak hanya alat mandi namun juga peralatan mencuci piring dan pakaian.

Baca Juga: Pemuda China Ini Bersahabat dengan 320 Serigala, Terbiasa Makan dan Bermain dengan Binatang Buas Itu

Perlengkapan tidur. Alas tidur dan selimut yang hangat dapat membantu penyintas mendapatkan tidur yang berkualitas di tengah tenda pengungsian.

“Mari saling bantu mencukupkan nutrisi, mengurai trauma dan emosi ,” tutup Diana dalam postingan akun Instagramnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x