Network
ZONA PRIANGAN - Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) tetap harus memperhatikan protokol kesehatan, di antaranya penggunaan masker.
Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengingatkan, penggunaan masker tetap diperlu untuk menantisipasi penyebaran virus corona.
Kenyataan di lapangan, masih banyak masyarakat yang bepergiaan tanpa mengenakan masker.
Baca Juga: Banjir Bandang Tewaskan 23 Orang dan Hancurkan Puluhan Rumah Penduduk
Bahkan sekarang ada kecenderungan, masyarakat lebih memilih pelindung wajah atau dikenal dengan face shield.
Padahal, masker justru lebih penting ketimbang face shield, cuma banyak masyarakat yang lebih mementingkan penampilan.
"Kami mengibaratkan menggunakan pelindung wajah tanpa masker ibarat orang yang hanya menggunakan payung, yang hanya bisa melindungi tetesan air dari atas tapi tidak dari samping," ujar Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2020.
Baca Juga: Ratusan Anak Yatim di Kecamatan Ibun Terima Santunan
Yuri menjelaskan penggunaan masker lebih penting karena kalau diibaratkan sebagai jas hujan, bisa melindungi tetesan air dari segala arah.
"Sekali lagi menggunakan masker menjadi yang penting. Gunakan masker yang nyaman digunakan," kata dia, sebagaimana Pikiran-rakyat.com kutip dari Antara.
Selain itu ada yang menggunakan masker elastis yang menekan hidung dan membuat pengguna menurunkan maskernya hanya menutupi mulut.
Baca Juga: Hindari Pantai, Serangan Hiu Mengganas
"Oleh karena itu gunakan yang benar, buatlah desain yang baik agar tidak menutup hidung dan mulut secara ketat, namun mampu melindungi secara baik," ujar dia.
Dengan demikian, dia berharap masyarakat tetap menggunakan masker agar mampu terlindung dari penyebaran COVID-19.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Tanggapi Penggunaan Face Shield, Yuri Sebut Masker Lebih Melindungi dari Droplet"
Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai
Yuri mengatakan mikrodroplet atau droplet yang kecil bisa diibaratkan seperti aerosol atau semprotan obat nyamuk, melayang di udara apabila ruangan tertutup atau sirkulasi udaranya buruk.
"Selama itu lah, virus tersebut berada di situ. Oleh karena itu, periksalah ventilasi ruangan agar memiliki sirkulasi udara yang baik," kata Yuri.
Jumlah kasus positif COVID-19 hingga Sabtu, 11 Juli 2020, pukul 12.00 WIB bertambah 1.671 atau total menjadi 74.018 positif dan kasus sembuh bertambah 1.190 atau total 34.719 orang.
Baca Juga: Maggot Dapat Mengurai Sampah Organik
Untuk kasus meninggal bertambah 66 orang atau menjadi 3.535 kasus meninggal.
Yuri menambahkan kasus ODP yang dipantau sebanyak 34.887 kasus. Kemudian kasus PDP sebanyak 13.752 kasus. Sebanyak 460 kabupaten/kota terdampak COVID-19.***
