Sebagian besar dari mereka merupakan anak yatim piatu dan dari kalangan keluarga kurang mampu.
"Sebenarnya masih banyak anak-anak yang ingin mondok di sini, sekaligus menuntut ilmu agama. Hanya karena keterbatasan tempat, jadi ada yang belum bisa ditampung," ujar Maskur.
Baca Juga: Karena Ingin Banyak Bermain, Deni Sopandi Pilih Persikab Ketimbang Persib
Menurut Maskur, sarana dan prasarana Pondok Pesantren Nurul Iman masih sangat terbatas.
Bukan hanya ruang tidur, tapi juga tempat belajar belum semuanya beres. Beruntungnya para santri tetap semangat belajar walau sarananya cuma apa adanya.
"Kami juga berharap, jika ada dermawan yang bisa membantu untuk pemenuhi sarana belajar dan mengajar para santri," ucap Maskur.
Baca Juga: Pemuda Karang Taruna Jadi Korban Pengeroyokan Salah Sasaran
Seperti dituturkan seorang santri, Rusdan Hamid, dirinya dan para santri membutuhkan alat belajar dan ruang mengaji yang memadai.
"Para pengasuh di sini sudah berjuang maksimal untuk memenuhi kebutuhan para santri, tapi lagi-lagi terbentur dengan dana yang minim," ujarnya.
Hal yang sama disampaikan santriwati, Fajriyatun Nisa yang berharap adanya uluran tangan untuk masa depan Pondok Pesantren Nurul Iman.