Santri Pesantren Nurul Iman Rajin Ibadah, Masih Butuh Alquran dan Sarana Belajar

- 30 Juli 2020, 09:05 WIB
ILUSTRASI santri mengaji.*/DOK. PIKIRAN-RAKYAT.COM
ILUSTRASI santri mengaji.*/DOK. PIKIRAN-RAKYAT.COM /

ZONA PRIANGAN - Pembangunan Pondok Pesantren Nurul Iman Kebanaran Kec. Gandrungmanggu Kab. Cilacap tak kunjung selesai.

Pengasuh Pondok Pesanten Nurul Iman, Kiai Maskur mengatakan, pembangunan pondok sebenarnya sudah dilakukan sejak 1995.

Namun, karena terbentur minimnya pembiayaan, bangunan pesantren hingga tahun 2020 belum tuntas 100 persen.

Baca Juga: Saat Kolam Dikuras, Ikan Dewa di Cibulan Menghilang, Misteri Itu Belum Terpecahkan

"Pengelola pondok pesantren sudah kehabisan dana, jujur kami sekarang berharap ada donatur yang bisa membantu," kata Kiai Maskur, Rabu 29 Juli 2020.

Walau bangunan pesantren belum tuntas, namun kegiatan belajar mengajar dan ibadah para santri tetap berjalan normal.

Cuma masih ada kesan, penghuni pondok kurang nyaman dengan bangunan pesantren yang belum selesai.

cadaBaca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

Kiai Maskur mengungkapkan, pondok pesantren Nurul Iman hingga kini sudah menampung 100 santri.

Sebagian besar dari mereka merupakan anak yatim piatu dan dari kalangan keluarga kurang mampu.

"Sebenarnya masih banyak anak-anak yang ingin mondok di sini, sekaligus menuntut ilmu agama. Hanya karena keterbatasan tempat, jadi ada yang belum bisa ditampung," ujar Maskur.

Baca Juga: Karena Ingin Banyak Bermain, Deni Sopandi Pilih Persikab Ketimbang Persib

Menurut Maskur, sarana dan prasarana Pondok Pesantren Nurul Iman masih sangat terbatas.

Bukan hanya ruang tidur, tapi juga tempat belajar belum semuanya beres. Beruntungnya para santri tetap semangat belajar walau sarananya cuma apa adanya.

"Kami juga berharap, jika ada dermawan yang bisa membantu untuk pemenuhi sarana belajar dan mengajar para santri," ucap Maskur.

Baca Juga: Pemuda Karang Taruna Jadi Korban Pengeroyokan Salah Sasaran

Seperti dituturkan seorang santri, Rusdan Hamid, dirinya dan para santri membutuhkan alat belajar dan ruang mengaji yang memadai.

"Para pengasuh di sini sudah berjuang maksimal untuk memenuhi kebutuhan para santri, tapi lagi-lagi terbentur dengan dana yang minim," ujarnya.

Hal yang sama disampaikan santriwati, Fajriyatun Nisa yang berharap adanya uluran tangan untuk masa depan Pondok Pesantren Nurul Iman.

Baca Juga: Persempit Ruang Gerak Peredaran Narkoba, Golat Jadi Desa Bersinar

"Kami juga butuh beberapa Alquran dan alat untuk belajar. Kami sedih melihat sang yai (kiai) selau berusaha mencari dana untuk kami belajar. Semoga secepatnya ada donatur yang bisa bantu kami," ucapnya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x