Hal ini dinilainya sangat penting untuk pelaksanaan pengawasan sehingga pemakaian wifi tidak sampai disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif.
"Kalau program pemasangan wi-fi di masjid-masjid ini jadi dilaksnakan, DMI Garut sepakat untuk minta aplikasi yang bisa mengontrol atau mengakses siapa saja yang menggunakannya dan apa saja yang diakses si pengguna. Jika kemudian terjadi penyalahgunaan, maka kita bisa segera diblokir atau diberi pringatan serta diketahui dan dicegah," ujarnya.
Jika penggunaan wi-fi di masjid-masjid ini tidak diimbangi dengan pengawasan yang ketat, tambahnya, maka hal ini akan sangat rentan terjadi penyalahgunaan.
Baca Juga: Berlomba dengan Cedera Bahu, Alex Rins Mampu Masuk 10 Besar
Namun demikian, kalaupun ada orang atau siswa yang menyalahguakannnya, maka sebaiknya mereka jangan langsung diusir tapi diberi pengertian agar mereka sadar.
Edy menyampaikan, selama ini DMI mulai dari pusat hingga daerah memang punya tujuan yang baik yakni untuk melakukan pengembangan pendidikan atau tarbiyah.
Pengembangan tarbiyah ini sendiri akan jauh lebih baik jika diselenggarakan murobbi atau pendidik di baitulloh (bumi Alloh), dalam hal ini masjid.
Pemasangan wi-fi di masjid-masjid, menurut Edy juga bagian dari upaya DMI untuk lebih mngembangkan pendidikan. Oleh karenanya, tak ada alasan untuk melakukan penolakan terhadap program ini selama diimbangi dengan adanya sistem pengawasan yang baik.
Baca Juga: Tidak Punya Kuota Internet, Sejumlah Pelajar Senang Belajar di Gedung Kwarcab Pramuka
Masih menurut Edy, program ini juga diharapkan mampu mengarahkan generasi muda supaya tak sampai ketinggalan zaman dan lebih kretaif dalam hal yang bersifat positif.
Hal ini sejalan dengan slogan DMI Garut untuk membantu pendidikan di Garut lebih GAIRAH yang merupakan kependekan dari generasi aktif, inisiatif, terarah dengan diarahkan oleh teknologi yang baik.