Berdasarkan data yang ada di DMI Garut, tuturnya, saat ini sudah sekitar 80 persen masjid yang ada di Garut sudah bisa terjangkau jaringan internet.
Sisanya sekitar 20 persen masih kesulitan mengakses internet karena berada di daerah blankspot yakni di daerah pelosok dan pegunungan.
Baca Juga: Terkait Kegiatan di Semarang, Puluhan Bendahara OPD Diperiksa Kejari Banjar
Namun menurutnya, daerah pelosok dan yang ada di pegunungan itu bukan sama sekali tak bisa terjangkau jaringan internet hanya saja terdapat keterbatasan.
Ada daerah yang oleh provider yang satu tak bisa menjangkau internet, tapi oleh provider yang lain bisa.
Oleh karenanya, terkait teknis penydiaan jaringan untuk daerah pelosok atau pegunungan, menurut Edy, diperlukan koordinasi dan kerja sama yang baik bukan hanya dengan satu provider tapi harus beberapa provider.
Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, Edy mengaku optimis permasalahan kesulitan jaringan yang terjadi di sejumlah daerah di Garut ini akan bisa tertanggulangi.
Baca Juga: Setiap Hari Mobil Anggota DPRD Dicegat Pedagang Pasar, Juju: Hal yang Wajar
Menurut Edy, dengan pemasangan wifi di masjid-masjid, akan sangat banyak manfaatnya. Selain siswa bisa belajar atau mengerjakan tugas dengan baik, mereka juga sekalian bisa memperdalam ilmu-ilmu agama dan meningkatkan peribadahan di masjid.
Pembelajaran online yang dilakukan di masjid tentuya akan jauh lebih baik ketimbang dilakukan di warnet atau kafe seperti yang banyak terjadi selama ini.
Namun tambah Edy, untuk menghindari adanya potensi penyalahgunaan, tentunya harus ada aplikasi yang bisa menjadi filter atau alat pengontrol yang juga disediakan di masjid-masjid yang dipasangi wi-fi.
Baca Juga: SDN 1 Banjar Ajarkan Siswa Pendidikan Karakter Lewat Ibadah Kurban