Menghadapi Demensia saat Haji: Upaya Pencegahan dan Perawatan yang Efektif

- 6 Juni 2023, 13:45 WIB
Juhani melambaikan tangan ke layar telepon genggam saat mengakhiri telepon dengan anaknya.
Juhani melambaikan tangan ke layar telepon genggam saat mengakhiri telepon dengan anaknya. /ANTARA/Nur Istibsaroh

"Bapak membeli tembakau, tidak jauh dari sini," kata Marsini dalam bahasa Jawa sembari menunjuk arah di luar hotel tempat menginap selama sembilan hari di Madinah, dikutip ZonaPriangan.com dari Antara.

Demensia

Dua peserta ibadah haji tersebut merupakan contoh kasus demensia yang dipicu oleh disorientasi tempat, waktu, dan orang di sekitarnya.

Baca Juga: Mimpi dalam Kuburan yang Terbakar, Bintang Bollywood Sana Khan Pensiun dari Artis dan Tunaikan Ibadah Haji

Gejala awal yang dapat terlihat biasanya adalah mudah lupa, terutama untuk kejadian-kejadian yang baru dialami, kesulitan mempelajari hal baru, kesulitan konsentrasi, serta sulit mengingat waktu dan tempat, terutama setelah mereka pindah dari kampung ke embarkasi atau ke Tanah Suci.

“Demensia ini merupakan fenomena jamaah haji Indonesia tahun ini karena jumlah lansianya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya,” kata dr. M. Imran pada konferensi pers secara virtual, Senin, 5 Juni 2023.

Pada jamaah yang mengalami demensia, diberikan stimulasi kognitif, seperti mengajak pasien berbicara atau bersosialisasi dengan sekitarnya. Biasanya, setelah terapi ini, ingatan pasien akan pulih kembali.

Baca Juga: Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, Tiba di Arab Saudi untuk Menunaikan Ibadah Haji

Namun, dr. Imran menekankan bahwa setelah pasien pulih, tetap perlu diwaspadai karena demensia ini dapat muncul kapan saja, terutama akibat kelelahan dan dehidrasi.

Demensia dapat dicegah

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x