Anies Baswedan: Temuan Baru Covid-19 Itu Menggembirakan, Begini Alasannya

- 21 Agustus 2020, 02:30 WIB
Sebuah ondel-ondel dipasangi masker di kawasan Kramat Pulo, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2020.*/ ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Sebuah ondel-ondel dipasangi masker di kawasan Kramat Pulo, Jakarta, Kamis 13 Agustus 2020.*/ ANTARA/Indrianto Eko Suwarso /

ZONA PRIANGAN - Persepsi masyarakat Jakarta dalam melihat kasus Covid-19 perlu ditata ulang. Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies Baswedan melihat penemuan kasus baru Covid-19 bukanlah kabar buruk, melainkan sesuatu yang menggembirakan.

Dengan penemuan kasus baru, maka bisa dilakukan isolasi sehingga risiko penularan wabah semakin kecil.

Baca Juga: Manfaat Aplikasi Simetalia untuk Pemetaan Ibu Hamil Berbasis GPS

"Kita bangun kesadaran sama-sama. Sering kali kalau dengar ditemukan kasus positif, diasosiasikan sebagai kabar buruk," kata Anies di Jakarta, Kamis 20 Agustus 2020.

Sesungguhnya kalau ditemukan kasus positif dalam kondisi wabah artinya kabar baik.

"Karena kalau tidak ditemukan, mereka bepergian ke mana-mana menularkan wabah," katanya, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Memperingati Tahun Baru Islam, Bupati Ciamis Lepas Peserta Taaruf

Sejauh ini, Anies mengklaim pihaknya gencar melakukan pelacakan kasus Covid-19 dengan menyasar 40 ribu penduduk Jakarta per pekan.

Jumlah yang disasar di atas standar yang diberikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehingga tidak heran jika kasus harian di Jakarta meningkat tajam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan apabila pelacakan terhadap warga pengidap penyakit menular itu dilakukan sekadarnya saja, maka akan berimbas fatal.

Baca Juga: Hendak Lewati Jalur Puncak Bogor? Waspadai 10 Titik Langganan Macet

Apalagi saat ini sebagian besar kasus baru yang ditemukan adalah orang tanpa gejala.

"Karena dikejar, maka ketemu. Karena ketemu, angka positif jadi tinggi.
Kalau mereka tidak ketemu sedang berkeliling tanpa sadar karena dua pertiga tidak bergejala.

Tapi kalau ketemu dengan orang tua, ketemu dengan orang yang punya penyakit bawaan, tertular, maka efeknya sangat fatal," katanya.

Baca Juga: Lima Hari Pemberlakuan Sanksi, Tim Gakum Gugus Tugas Covid-19 Sumedang Temukan Ribuan Pelanggar

Anies mengaku senang dengan tingkat kematian corona di Jakarta yang saat ini tercatat sebesar 3,6 persen.

Presentase kematian itu lebih rendah dari seluruh wilayah di Indonesia yang terimbas pandemi yang bermula dari Wuhan (Tiongkok) itu.

"Alhamdulillah atas izin Allah, dengan ikhtiar itu, maka di Jakarta ini tingkat fatalitasnya separuh dari tempat-tempat lain yang mengalami wabah seperti Jakarta," katanya.

Baca Juga: Bupati Pangandaran : Jaga Kelestarian Lobster Saat Syukuran Nelayan

Tingkat fatalitas kata sopan dari tingkat kematian. Dalam bahasa sopannya fatalitas, ini tingkat kematian.

"Karena ini bukan statistik, ini manusia, ini saudara kita," katanya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x