Sebagian Warga di Kota Ini Memilih Kawin Muda, Ada Dua Hal yang Mempengaruhinya

- 3 September 2020, 04:25 WIB
ILUSTRASI menikah muda.*/PIXABAY
ILUSTRASI menikah muda.*/PIXABAY /

Faktor kedua, yakni kultur masyarakat. Menikah muda masih diangap hal yang wajar.

Kedua aspek itu sangat mempengaruhi angka kawin muda di Situbondo. Padahal, banyak risiko yang dihadapi jika melakukan pernikahan di usia muda.

Baca Juga: Luar Biasa, Seekor Domba Terjual dengan Harga Rp 7 Miliar Lebih

Untuk mengubah pernikahan muda, lanjut Teguh, memang perlu proses. Harus ada pendekatan-pendekatan terhadap tokoh masyarakat.

Di sisi lain, Teguh mengapresiasi komitmen Pemkab Situbondo dalam menggerakkan program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana untuk terwujudnya keluarga berkualitas dan penduduk tumbuh seimbang.

Wajar jika kemudian Situbondo memperoleh penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Kampung Kopi Banaran, Sensasi Minum Kopi di Alam Pegunungan

"Situbondo sudah dua kali dapat penghargaan ini, karena Bupati terus menjaga komitmennya sehingga pelaksanaan program KB di Situbondo kinerjanya bagus," katanya.

Yang harus dipertahankan setelah mendapatkan penghargaan Manggala Karya Kencana, yaitu komitmen bupati dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh migrasi dan kelahiran.***

 

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x