Network
Idris juga mengumumkan, kapasitas 10 RS rujukan pasien Covid-19 sudah hampir penuh di atas 80 persen. Keadaan darurat bahkan terjadi di bagian ICU.
"Keadaan lebih darurat ditemui pada ketersediaan ICU dan HCU sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 bergejala berat. Semuanya sudah penuh," kata Idris.
Baca Juga: Kesempatan untuk PNS, Ada 7 Jabatan yang Akan Dilelangkan Oktober 2020
Idris mengutarakan, untuk mencari jalan keluar, pihaknya sedang berusaha untuk menjadikan hotel-hotel di Kota Depok sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19 tak bergejala. Namun, kata Idris, belum ada hotel yang bersedia untuk dijadikan tempat karantina pasien positif Covid-19 tak bergejala.
Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya meminta para pasien positif tanpa gejala Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Idris juga sudah menambah RS rujukan Covid-19.
"Kami juga sudah menambah satu RS rujukan yakni RS Citra Medika Cilodong untuk merawat pasien positif Covid-19 bergejala dan tidak bergejala dengan kapasitas 70 persen," ujarnya, seperti dikutip dari Warta Ekonomi pada artikel "Wali Kota Depok Ungkap ICU Penuh dan Kekhawatiran Masuk Zona Hitam," dengan sindikasi konten dari Republika.
Baca Juga: Hadapi Ancaman di Pilkada, Anggota Polri Siapkan Bekal Bela Diri
Saat ini, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok yakni RSUD Depok, RS Bunda Margonda, RS Hermina Depok, RSUI, RS Bhayangkara, RS Mitra Keluarga Depok, RS Puri Cinere, RS Sentra Medika, RS Melia, dan RS Tugu Ibu. Beberapa RS yang dihubungi Republika mengonfirmasi penuhnya ruang isolasi.
"Untuk ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 bergejala berat sudah penuh. Daftar antrean hingga 10 pasien Covid-19 setiap harinya," ujar Humas RS Bunda Margonda Depok, Mawar, Selasa 15 September 2020.
Situasi yang sama juga terjadi di RSUD Kota Depok yang memberlakukan sistem daftar tunggu bagi pasien Covid-19 yang belum memperoleh ruang isolasi.
Baca Juga: Indramayu Butuh Bantuan Kuningan untuk Air Baku PDAM Tirta Darma Ayu
