Network
ZONA PRIANGAN - Pembalap MotoGP asal Jepang yakni Takaaki Nakagami membuat terobosan dengan mengelola Honda 2019, setelah memeriksa data Marc Marquez.
Hasilnya, mampu finis di posisi keempat dengan selisih 16 detik dari juara seri Andalusia dan sekaligus mencatat hasil balapan terbaik selama turun di kelas MotoGP.
Ada beberapa alis yang terangkat ketika Takaaki Nakagami menampilkan performa terbaiknya.
Baca Juga: Pengusaha Kecil Banyak tapi Majalengka Belum Punya Makanan Khas
Nagakami mengubah gaya balapnya selama latihan untuk balapan akhir pekan di kelas MotoGP yang digelar di Jerez.
Tercepat dalam dua sesi latihan bebas berarti sesuatu telah berubah menjadi lebih baik.
Tapi bisakah seorang pembalap benar-benar membuat langkah besar hanya dengan melihat telemetri Marquez - dan apakah performa terbaik dari pembalap LCR Honda itu akan terbawa hingga ke balapan?
Baca Juga: BNPT RI Bersama FKPT Banten Ajak Guru Edukasi Dampak Radikalisme
Jawabannya pasti ya. Pembalap Jepang itu memangkas 16 detik dari waktu balapannya dari hari Minggu sebelumnya - hampir dua kali lipat peningkatan dari pembalap lainnya - finis keempat.
Hasil itu sekaligus balapan terbaiknya dalam kariernya di MotoGP, hanya selisih setengah detik dari podium tiga.
Perubahan spesifikasi mesin RCV dari 2018 ke 2019 untuk musim ini berarti sekarang Nakagami memiliki mesin dengan performa mesin yang lebih baik.
Baca Juga: BNPT RI Bersama FKPT Banten Ajak Guru Edukasi Dampak Radikalisme
Di sisi lain, secara fisik juga menuntut mengubah gaya balapnya secara ekstrim.
Area inilah yang yang harus dipelajari lewat data balap Marquez, dengan bantuan timnya dan manajer teknis HRC Takeo Yokoyama, membantu memberikan jawaban.
“Akhir pekan lalu saya benar-benar tidak mengerti bagaimana cara mengelola motor Honda 2019 ini, yang menurut semua orang lebih berat dan secara fisik bukan motor yang mudah untuk membuat lap time untuk handling,” kata Takaaki Nakagami.
Baca Juga: Polisi Cium Ada Penganiayaan Sebelum Sopir Pribadi Meninggal
Takaaki Nakagami, berada di urutan kesepuluh dalam seri pembuka musim ini dan 21,6 detik di belakang pemenang Fabio Quartararo. "Ini motor yang sulit, tapi potensinya besar,” kata seperti dikutip laman Crash.
"Setelah balapan pertama, saya dan tim, juga orang-orang HRC dengan Takeo, secara mendalam memeriksa data perbedaan antara motor Marc dan milik saya dan cara saya mengendarai dibandingkan dengan Marc," tambahnya.
“Marc tahu betul bagaimana beradaptasi dengan motor 'berat' ini. Berdasarkan data saya mengerti bagaimana dia mengelola motor ini," ujarnya.
Baca Juga: Miliki Bakat Menyanyi, Ikuti Audisi Pop Academy
Menurut Nakagami, hal utama untuk solusi motornya yakni membandingkan settingan motor milik Marc Marquez dengan settingan motornya, yang memang sedikit berbeda.
Tapi, kali ini Nakagami melakukan perubahan menyeluruh terhadap motor balapnya.
"Yang utama adalah, hanya pengaturan yang sedikit berbeda, tapi saya mengubah tunggangan saya sepenuhnya. Saya mencoba untuk menjadi sama dengan gaya Marquez," ucapnya.
Baca Juga: Selama Dua Jam, Razia Covid-19 di Majalengka Menjaring 130 Pelanggar
"Saya tidak dapat sepenuhnya meniru, tetapi saya mencoba menunggangi bagaimana dia berkendara, bagaimana dia melakukan settingan pada motor ini," kata Nakagami, katanya.
"Pada hari Jumat saya mencobanya dan tiba-tiba saya merasa jauh lebih nyaman dan lebih mudah berkendara, dan waktu putaran lebih konsisten. Inilah perbedaannya," katanya.
“Jadi saya mendapat dukungan yang cukup hangat dari HRC dan ini bagus untuk masa depan," tambahnya.
Baca Juga: Warga Luar Jawa Barat Tetap Harus Bawa Surat Rapid Test saat ke Pangandaran
Ternyata dengan meniru balap Marc Marquez, memberikan hasil catatan waktu yang jauh lebih baik bagi Nakagami.***
