"Sarannya, teruslah kompak, lanjutkan hal yang baik, dan perbaiki yang kurang baik," tambahnya.
Edin menegaskan, di tahun 2020 PGRI Kabupaten Cirebon, telah melahirkan sejarah baru. Karena pemimpinnya sekarang seorang perempuan.
Baca Juga: KPK Periksa Saksi, Terungkap Fee Poyek dan Rekening Pejabat Kota Banjar yang Mencurigakan
"Se-Jawa Barat, baru kali ini, PGRI dipimpin oleh perempuan. Ini sejarah buat PGRI Kabupaten Cirebon. Saya ucapkan selamat," ucapnya.
Sementara itu, Ketua terpilih, Yeyet Nurhayati menyampaikan terima kasih atas pengabdian Edin, di PGRI Kabupaten Cirebon. Ia pun menegaskan siap melanjutkan program PGRI ke depan.
Perempuan yang merupakan istri dari Kepala BKPSDM Kabupaten Cirebon itu mengaku, dirinya bukanlah siapa-siapa di PGRI, tanpa adanya kekompakan pengurus dan anggota.
Baca Juga: Persempit Ruang Gerak Peredaran Narkoba, Golat Jadi Desa Bersinar
Makanya, ia meminta agar kedepan harus bisa bersinergi. "Mari bersatu padu. Jaga kekompakan. Dan di masa depan, kami siap bersinergi dengan pemkab," katanya.
Selain itu, memperjuangkan guru-guru honorer akan dilanjutkan. Prihatin, kata dia, ketika melihat honorer saat ini.
Beban kerjanya sama dengan PNS. Tetapi kesejahteraannya masih minim. "Kita akan perjuangkan. Kalau tidak bisa sama dengan UMR, minimal Rp 1 juta," ujar Yeyet.