Gunung Semeru Belum Aman, Abu Vulkanik yang Panas Hancurkan 2.970 Rumah Warga Kabupaten Lumajang

6 Desember 2021, 03:57 WIB
Kondisi permukiman warga yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021).* /ANTARA FOTO /Zabur Karuru/pras

ZONA PRIANGAN - Dampak letusan Gunung Semeru merusak 2.970 rumah warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang pun mencatat kerusakan lainnya berupa jembatan, sarana pendidikan dan tempat ibadah.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, data sementara sudah 14 warga tercatat meninggal.

Baca Juga: Dr Li-Meng Yan Tahu Rencana Militer China Akan Gunakan Aerosol untuk Ganggu Persediaan Pangan Dunia

Sementara warga yang mengalami luka-luka bertambah dari semula 38 menjadi 69 orang. Mereka mendapat perawatan di puskesmas dan rumah sakit daerah.

"Rumah warga dan fasilitas umum rusak akibat guguran awan panas yang membawa abu vulkanik," tutur Wawan kepada Antara.

Beberapa wilayah terisolasi karena fasilitas jembatan hancur. Di antaranya Jembatan Gladak Perak jalur Lumajang-Malang.

Baca Juga: Ini Pegawai Kantor Pos yang Cantik, Namanya Ruth Dewayani Ramah ke Semua Pelanggan

Dua kecamatan, yakni Pronojiwo dan Tempursari terisolasi karena tidak akses jalan lain menuju ke arah kota Lumajang.

Beberapa warga sudah meninggalkan rumah mereka dan menampati lokasi pengungsian di masjid, sekolah, kantor desa, dan titik yang dianggap aman.

Sebagian besar warga yang mengungsi berasal dari Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro.

Baca Juga: Pamit ke Turki untuk Menyalurkan Bantuan, Anggota RAF Dipenggal ISIS Kelompok The Beatles di Suriah

Sedangkan di Kecamatan Pasirian, desa yang terdampak letusan Gunung Semeru, yakni Desa Condro dan Desa Pasirian.

Untuk kebutuhan pangan, pengungsi bisa memanfaatkan dapur umum yang sudah dibuka oleh PMI di Desa Penanggal, Sumberwuluh (Tagana Dinsos), Desa Oro Oro Ombo, dan Desa Supiturang.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler