Tak Ingin Peristiwa Pencurian HP Terulang, Pemkab Garut Akan Cari Solusi

6 Agustus 2020, 09:15 WIB
Bupati Garut Helmi Budiman akan mengupayakan untuk mencari solusi agar kejadian Pencurian HP tidak sampai terulang.*/ AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Kasus pencurian HP yang dilakukan seorang ayah agar anaknya bisa mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring di Garut, mendapat tanggapan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.

Ke depannya Pemkab Garut akan mengupayakan untuk mencari solusi agar kejadian serupa tidak sampai terulang.

Helmi mengaku sangat prihatin dan miris mendengar kisah yang dialami oleh salah seorang warganya tersebut.

Baca Juga: Anak Pelaku Pencuri HP di Garut, Akhirnya diberi Bantuan Oleh Polisi

Ini menunjukan bukti jika di daerahnya saat ini masih banyak warga kurang mampu yang sangat membutuhkan perhatian.

"Sangat prihatin dan miris mendengarnya. Di Garut saat ini memang masih banyak warga yang kurang mampu, apalagi di masa pendemi Covid-19 seperti sekarang ini," komentar Helmi.

Di sisi lain katanya, tuntutan hidup masyarakat semakin banyak di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Seorang Oknum Polisi Ancam Guru di Garut

Salah satunya tuntutan agar anak bisa terus belajar dengan menggunakan sistem daring yang tentunya memerlukan biaya cukup banyak karena selain harus mempunyai sarana kominukasi yang memadai juga harus punya kuota.

Helmi berjanji akan memikirkan hal ini dan mencari solusi terbaik agar sistem pembelajaran yang dilakukan saat ini tak terlalu membebani masyarakat.

Bahkan diakuinya, sebelum muncul kejadian yang sangat memprihatinkan ini, bersama bupati, dirinya sudah membicarakan rencana pemberian subsidi HP untuk siswa.

Baca Juga: Palsukan Pestisida, Tiga Warga Tasik Diamankan Satreskrim Polres Garut

"Sebenarnya kita sudah rencanakan adanya program pemberian subsidi HP. Namun memang pembahasan tentang hal itu belum tuntas dan kemudian munculah kejadian yang sangat kita harapkan ini," katanya.

Untuk mengurangi beban yang harus dikeluarkan masyarakat terkait pelaksanaan pembelajaran, tutur Helmi, pihaknya merencanakan untuk menyediakan sarana belajar melalui radio sebagai pengganti belajar daring.

Bahkan saat ini, cara seperti ini menurutya sudah mulai dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan di sejumlah kecamatan.

Baca Juga: Keinginan S Untuk Bisa Belajar Daring Akhirnya Terwujud

Disampaikan Helmi, selain melalui siaran radio, sistem pembelajaran juga bisa dilaksanakan melalui stasiun TV lokal.

Cara seperti ini dinilainya tidak akan terlalu memberatkan para orang tua siswa mengingat hampir di tiap rumah saat ini sudah ada TV.

Menurutnya, selama masa pandemi Covid-19 ini, banyak pegawai di Garut yang dirumahkan sehingga hal ini semakin menambah banyak jumlah angka kemiskinan.

Baca Juga: Orangtua Tak Perlu Beli Handphone, Guru Siap Mendatangi Rumah Siswa

Kasus yang dialami salah seorang warga di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler ini disebutkan Helmi akan menjadi bahan masukan bagi Pemkab Garut guna mencari solusi agar kegiatan belajar siswa bisa terus berjalan akan tetapi tidak sampai memberatkan para orang tua.

Lebih jauh diungkapkannya, jumlah angka kemiskinan di Garut selama masa pandemi Covid-19 ini mengalami peningkatan tajam. Berdasarkan data yang ada, dari jumlah total warga Garut yang mencapai 2,7 juta jiwa, 70 persen di antaranya tergolong miskin.

Helmi berharap, dengan sudah mulai dibukanya kembali sektor usaha dan sejumlah kegiatan lainnya, bisa mengurangi angka kemiskinan mengingat pekerja yang sebelumnya dirumahkan kini sudah mulai bisa bekerja kembali.

Baca Juga: Bupati Sumedang Lakukan Rotasi Besar-besaran Pejabat Struktural

"Warga Garut sendiri selama ini kebanyakan bekerja sebagai buruh lepas, buruh pabrik, dan petani.

Tingkat kesulitan ekonomi yang dirasakan buruh lepas akan lebih tinggi mengingat penghasilan mereka yang tidak tentu dan inilah yang akan menjadi prioritas kita," ucap Helmi.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Tags

Terkini

Terpopuler