Program Intervensi Stunting PT Vale Diresmikan, Menteri ESDM Himbau Semua Perusahaan Tambang Ikut Bantu

28 Oktober 2023, 09:31 WIB
Program intervensi stunting PT Vale di Kabupaten Bandung diresmikan, Menteri ESDM himbau semua perusahaan tambang ikut bantu. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

ZONA PRIANGAN - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghimbau banyak pihak terutama perusahaan-perusahaan pertambangan untuk turut membantu program penurunan stunting di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar dapat melangkah menuju Indonesia Emas Tahun 2024. 

Selain itu untuk membuat Indonesia bisa sejajar dengan negara maju perlu didukung sumber daya manusia yang mumpuni, tangguh dan kuat. Terutama melalui generasi penerus bangsa yang masih dalam usia produktif. Tantangan ke depan tidak mudah dan harus dipersiapkan dengan baik, salah satunya melalui program penurunan stunting. 

Hal ini seperti dikatakan Menteri ESDM RI Arifin Tasrif saat peresmian Program Intervensi Stunting PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) “Menuju Generasi Emas” di Lapangan Kamus, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 27 Oktober 2023.

Baca Juga: Bidan Perangi Gizi Buruk: Upaya Sosialisasi Pencegahan dan Pengentasan Stunting di Wilayah Jawa Barat

Arifin Tasrif menjelaskan, untuk mencegah stunting, semua pihak perlu memperhatikan tumbuh kembang anak dengan baik, gizi yang baik dan pendidikan yang baik.

Peresmian Program Intervensi Stunting PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) “Menuju Generasi Emas” di Lapangan Kamus, Desa Nanjung, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat, 27 Oktober 2023. /Zonapriangan.com/Yurri Erfansyah/

"Kita harus terus mendorong program penurunan stunting sesuai dengan daerah-daerah yang diinformasikan oleh BKKBN agar menjadi lokasi prioritas yang perlu lebih dulu ditangani. Dalam beberapa tahun ke depan, kami harapkan di Desa Nanjung dan Kabupaten Bandung ini angka stunting-nya menjadi yang paling rendah di Indonesia," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Arifin Tasrif menyampaikan apresiasinya pada PT Vale yang turut dalam program pencegahan stunting.

Baca Juga: Jabar Butuh Aksi Nyata Percepat Penurunan Stunting, IBI Jabar Ajak Bidan Perangi Gizi Buruk

"Saya berterima kasih kepada PT Vale bersama RS Primaya atas bantuannya yang akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada stakeholder terkait dan kami harapkan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Semoga upaya kita yang terintegrasi dan terorganisasi ini dapat mendapatkan hasil yang optimal," ujarnya.

Dalam kegiatan peresmian itu, selain dihadiri oleh Menteri ESDM RI Arifin Tasrif, juga hadir Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy, Komisaris PT Vale Indonesia Tbk Jasman Panjaitan, CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali, Perwakilan Kementerian Kesehatan Dahlia Hutagaol (Epidemiolog Kesehatan), Sekda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana dan jajaran Pemerintah Kabupaten Bandung.

Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti, mengatakan, di Kabupaten Bandung angka stunting masih cukup tinggi sehingga  kegiatan ini sudah tepat untuk dimulai dari wilayah ini.

Baca Juga: Lewat Aksi Bersama Cegah Stunting, Berpotensi Turunkan Kasus pada 8 Provinsi Percontohan di Indonesia

"Tahun 2021-2022 angka stunting sudah mulai turun cukup signifikan, sehingga di tahun 2023 ini kita terus berusaha menurunkan angka stunting dan terus mengedukasi dari hulu terkait pentingnya pencegahan stunting," paparnya.

Lebih lanjut Nopian menjelaskan, hal itu dimulai dari calon pengantin, berlanjut ke masa kehamilan dan janin,  kemudian bayi baru lahir sebelum usia 2 tahun atau saat masih golden age.

"BKKBN juga mencanangkan program edukasi pentingnya program KB dengan melihat kondisi kesehatan pengantin. Salah satunya untuk menunda kehamilan bagi ibu yang mengidap anemia agar dapat menggunakan pil KB bagi pasangan keluarga baru," ujarnya.

Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas yang diresmikan PT Vale sejalan dengan penerapan manajemen tata kelola ESG (Environment, Social, Governance) yang baik dari perusahaan. PT Vale berusaha secara konsisten berperan aktif dalam mendukung program pemerintah. Dalam hal ini melalui intervensi stunting, baik di lingkungan kegiatan operasi ataupun di luar kegiatan operasi yang terindikasi memiliki dampak stunting secara signifikan.

Program intervensi stunting yang dijalankan PT Vale telah merujuk dari arahan-arahan dan program pemerintah. Salah satunya Surat Kementerian ESDM Nomor 61.Und/RT.01/SJN.U/2023 Perihal Undangan Percepatan Penuruan Stunting (31 Maret 2023) di Iingkungan Kementerian ESDM RI.  

CEO PT Vale Indonesia Tbk, Febriany Eddy menjelaskan, program ini juga selaras dengan tujuan PT Vale, meski merupakan perusahaan pertambangan tapi komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup menjadi perhatian penting.

"Meskipun kami perusahaan tambang, tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup dan mentransformasi masa depan bersama. Karena esensi pertambangan berkelanjutan adalah membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan kita," katanya.

Febriany mengungkapkan, PT Vale berkomitmen ambil bagian dalam percepatan menurunkan angka stunting sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah.

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya target penurunan indeks prevalensi stunting menjadi 14% di seluruh Indonesia pada 2024. Dengan menekan angka stunting, ke depannya akan tercapai generasi muda yang sehat dan produktif menuju Indonesia Emas 2045," ungkap Febriany. 

Febriany menuturkan, upaya preventif dan promotif untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan juga gizi sensitif dengan target sasaran balita usia 0-5 bulan dan ibu hamil. Program intervensi stunting ini akan dijalankan selama dua tahun dan menyelaraskan dengan program nasional percepatan penurunan angka stunting.

Kabupaten Bandung menjadi lokasi yang dipilih PT Vale untuk melakukan upaya preventif dan promotif pencegahan stunting karena masih menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat dengan prevalensi balita stunting yang  cukup tinggi. Prevalensi stunting (tinggi badan menurut umur) di Kabupaten Bandung mencapai 25% menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kemenkes RI.

Tahapan Program Intervensi Stunting PT Vale

Pelaksanaan tahap awal yang dilakukan oleh PT Vale adalah health risk assessment dan profiling kondisi stunting di berbagai wilayah. Bertujuan untuk melakukan evaluasi resiko angka stunting sebelum di tentukan prioritas intervensi. Hal ini dilakukan dengan mendasarkan pada Kemenkes dan Dinas Kesehatan, khususnya melibatkan data Tim Percepatan Pencegahan Stunting (TPPS) selama dua pekan.

Dilanjutkan tahap kedua berupa education & public health counseling yang berfokus pada penerima Intervensi. Program ini dilakukan oleh tim ahli Kesehatan Masyarakat (Kesmas) dibantu oleh tim Promosi Kesehatan Masyarakat (PromKes). 

Kemudian tahap ketiga dilakukan eksekusi program pemberian gizi spesifik berupa makanan pendampingan ASI, wajib ASI 0-6 bulan dan pemberian makanan sehat baik untuk ibu mapun bayi (1-2 tahun). Selain itu juga pemberian gizi sensitif berupa survey dan perbaikan sanitasi untuk prioritas penerima intervensi. 

Selanjutnya pada tahap keempat surveilance program dengan melibatkan Tenaga Kesehatan (Nakes) dan berkolaborasi dengan TPPS, serta di tambah dengan team surveliance Kesmas. Seluruh rangkaian kegiatan ini juga akan dievaluasi oleh PT Vale melalui PMO project management team untuk melakukan monitoraing sebagai tahap akhir dari program yang dilaksanakan. 

Febriany menambahkan, Program Intervensi Stunting Menuju Generasi Emas dari PT Vale ini tidak akan berhenti di Jawab Barat (Kabupaten Bandung) saja, namun akan berlanjut ke beberapa opsi daerah lain di seluruh Indonesia. 

"Kami akan menyasar kelompok masyarakat langsung di beberapa wilayah/kota yang dipilih berdasarkan kondisi angka stunting di atas rata-rata nasional, di luar area pemberdayaan. Sejauh ini opsi daerah lain yang sudah kami tetapkan adalah Sumatera Utara (Tapanuli, Batubara, Labuanbatu, Samosir), Kalimantan Barat (Kapuas/Barito), Jawa Tengah (Purwokerto, Banyumas, Mungkid, Magelang), Jawa Timur (Jember), NTB, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara," pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler