Ternyata Beras-beras Merek Ternama Diproduksi di Majalengka, Kok Bisa?

- 15 Januari 2021, 22:18 WIB
Ternyata Beras-beras Merek Ternama Diproduksi di Majalengka, Jawa Barat.
Ternyata Beras-beras Merek Ternama Diproduksi di Majalengka, Jawa Barat. /Zonapriangan.com/Rachmat Iskandar/

ZONA PRIANGAN - Sejumlah beras merek ternama dengan kemasan 5 kg yang banyak dijual di pasaran baik di swalayan maupun pasar tradisional ternyata sebagian diantaranya diproduksi di Majalengka, Jawa Barat, namun dengan merek dagang milik perusahaan lain.

Salah satu perusahaan penggilingan beras yang memproduksi beras dengan titipan merek adalah Endit dan Imas di Desa Pagandon, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka.

Imas mengatakan setiap harinya dia mengirim beras beragam kualitas ke Bandung sebanyak 10 ton-an.

Baca Juga: BST di Majalengka Sudah Disalurkan ke 39.281 KPM, Coba Cek Rekening

Beras sebanyak itu ada yang merek sendiri ada pula yang merek milik perusahaan lain yang kemasannya telah dititipkan di pabriknya.

Kerjasama semacam ini bisa dilakukan dan sudah berlangsung cukup lama.

“Ada yang sudah menitipkan karung beras dengan merek dagang relasi kami, untuk diisi beras sesuai kualitas yang diinginkannya. Ada pula perusahaan yang hanya ingin dikirim beas golosor (beras yang hanya digiling sekali),” ungkap Imas kepada wartawan, Jumat 15 Januari 2021.

Baca Juga: Unik, Sebagian Warga Majalengka, Termasuk Keturunan China Gunakan Bahasa Cirebon

Perusahaan yang beras golosor, menurut Imas, beras kirimannya diolah kembali menjadi beras berkualitas tinggi untuk memenuhi pangsa pasar kelas menengah ke atas.

“Saya tidak tahu pasarnya ke mana,” ungkapnya.

Pabriknya pun mengolah beras kualitas tinggi nyaris tanpa patahan sedikitpun, apalagi sekam atau batu.

Baca Juga: Pusat Grosir Besar Sandang Ditutup, Jumlah Terkonfirmasi Covid-19 di Majalengka Mencapai 1.276 orang

Menir berukuran besar dipilah untuk dijual khusus dengan harga lebih murah dibanding beras namun lebih mahal dibanding menir pada umumnya.

Sayangnya menurut Imas dan Ceceng pekerjanya, saat ini harga gabah mulai naik sementara harga penjualan beras tak pernah naik bahkan cenderung turun.

Kondisi ini karena dipengaruhi oleh tingginya peredaran beras di tingkat masyarakat.

Baca Juga: Penegakan Disiplin Lemah, Kasus Covid-19 Melonjak Tinggi di Majalengka

Harga beras golosor dijual seharga Rp8.400 per kg hingga Rp8.500 per kg, untuk beras kualitas super premium dijual seharga Rp9.800 per kg dan beras poles seharga Rp8.800 per kg. Harga beras untuk pengadaan BPNT berbeda lagi.

Saat ini harga gabah kering giling mulai mengalami kenaikan untuk setiap kuintalnya yang telah mencapai Rp 570.000 per kw, sebelumnya harga hanya mencapai Rp 550.000 hingga Rp 560.000 saja per kw.

Untuk memenuhi kebutuhan pesanan relasinya, Imas membeli gabah dari wilayah Jatitujuh dan Indramayu ditambah gabah milik sendiri yang dipanen dari sawah sekitar pabriknya.

Baca Juga: Bupati Majalengka Pertanyakan Data Covid-19 di Jabar, Karna: Kok Bisa Lebih Tinggi Ya?

“Ada sejumlah gabah yang kadar airnya masih tinggi, ada pula yang kadar hampanya juga tinggi, sehingga untuk mendapatkan beras kualitas bagus harus diolah terlebih dulu. Karena relasi ingin kadar airnya juga rendah,” pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x