“Sebenarnya hanya karena hampir saya tidak percaya bahwa akan kejadian seperti itu, dan beliau mau,” ungkap Gatot Nurmantyo.
Rasa tidak percaya Gatot Nurmantyo ini atas dasar Moeldoko adalah seorang mantan prajurit TNI dan Panglima TNI.
Tentu bukab hanya itu, karena Moeldoko merupakan senior Gatot Nurmantyo yang telah memegang teguh moralitas sebagai pasukan TNI.
“Dengan seluruh atribut yang melekat pada beliau, hingga benar-benar saat mantan panglima tersebut menerima sebagai ketum di KLB, sangat susah bagi saya untuk menduga bahwa yang bersangkutan akan melakukan tindakan tersebut,” ungkap Gatot Nurmantyo.
Apa yang dikemukakan Gatot, diakui bukan untuk maksud mencampuri politik atas kekisruhan di Partai Demokrat, namun dirinya menanggapi hal tersebut dari sisi moralitas sebagai pribadi TNI.
“Apa yang beliau lakukan sama sekali tidak mencerminkan kualitas, etika, moral, dan kehormatan yang dimiliki seorang prajurit,” tegas Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Setelah Kudeta, Kini KLB Demokrat Moeldoko akan Rebut Kantor DPP Demokrat AHY
“Apa yang dilakukan bukan representasi dari kualitas etika, moral, dan kehormatan prajurit TNI. Ingat itu!,” tegas Gatot.