Ribuan Tikus di Desa Padamukti Dibantai, Pantas Selama Ini Tanaman Padi Sering Rusak

- 18 Juli 2020, 10:35 WIB
PETANI dan petugas pengendali hama berhasil membantai ribuan tigus di lahan padi Desa Padamukti.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
PETANI dan petugas pengendali hama berhasil membantai ribuan tigus di lahan padi Desa Padamukti.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

ZONA PRIANGAN - Badan Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Wilayah IV Bandung bersama Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bandung dan puluhan petani terus melaksanakan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada lahan pertanian padi.

Kegiatan yang ditandai dengan berburu tikus itu dipusatkan di Desa Padamukti Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 18 Juli 2020.

Gerakan pengendalian hama tikus itu sudah mulai dilaksanakan pada Jumat 17 Juli 2020 dengan melibatkan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

Baca Juga: Prajurit Raider 323/BP Bagikan Sembako Keliling Desa di Banjar

Dari hasil gerakan pengendalian itu, tim gabungan berhasil membasmi ribuan ekor hama tikus.

Gerakan pengendalian hama tikus itu turut dihadiri Kasi Perlintan Distan Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman, Satpel BPTPH Wilayah IV Bandung, Koordinator PPL (Kep BPP Kecamatan Solokanjeruk), PPL Wilbin Desa Padamukti, Brigade Perlindungan Tanaman Sabilulungan Kecamatan Solokanjeruk, Kades Padamukti dan Kanit Satpol PP Kecamatan Solokanjeruk.

Petugas POPT Asep Saepuloh dan Aang Sudrajat turut mendampingi dan sama-sama dengan para petani dalam gerakan pengendalian hama tikus itu.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Sepeda Motor pun Harus Jaga Jarak, Posisi Berhenti Mirip Pembalap MotoGp

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., melalui Kabid Sarana Prasarana Ir. Yayan Agustian, M.Si., mengatakan, dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan jenis tikus ini melibatkan sekitar 60 petani.

 BANGKAI tikus hasil perburuan jumlahnya mencapai ribuan.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
BANGKAI tikus hasil perburuan jumlahnya mencapai ribuan.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA

"Mereka melakukan gropyokan untuk mengendalikan hama tikus," kata Yayan kepada galamedianews.com, Sabtu 18 Juli 2020.

Yayan mengatakan dalam gerakan pengendalian hama tikus itu, menggunakan basmikus, petrokum dan anjing pemburu tikus.

Baca Juga: Polres Banjar Inisiasi Lembur Tohaga Lodaya, Melda: Harus Tangguh di Segala Bidang

Lokasi lahan yang dikendalikan dari serangan OPT tikus itu, yakni tanaman padi sawah varietas ciherang, inpari dan lokal itu dengan usia 26-43 hari setelah tanam itu.

"Luas lahannya mencapai 143 hektare. Hasil dari pengendalian itu, sebanyak 4.200 ekor hama tikus berhasil dilumpuhkan," ujarnya kepada wartawan Galamedia, Engkos Kosasih.

Untuk melakukan pencegahan dan meminimalisir serangan hama perusak tanaman itu, Dinas Pertanian mengimbau kepada para petani untuk melakukan sanitasi lingkungan.

Baca Juga: Peneliti Vaksin Covid-19 Terganggu Ada Upaya Peretasan, Rusia Dicurigai Atas Aksi Itu

"Lebih penting lagi melakukan pengairan berselang atau intermiten (macak macak) dan pengamatan intensif," katanya.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x