Babakansari Terkenal Sebagai Kampung Bendera, Omzet Mencapai Rp 4,5 Miliar

- 10 Agustus 2020, 12:57 WIB
SEJUMLAH warga sedang menjahit bendera di tempat pembuatan bendera milik Aji, di Kampung Pangkurisan, Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN
SEJUMLAH warga sedang menjahit bendera di tempat pembuatan bendera milik Aji, di Kampung Pangkurisan, Desa Salamnunggal, Kecamatan Leles.*/AEP HENDY/KABAR PRIANGAN /

Terjadinya penurunan tingkat penjualan bendera dari Kampung Babakansari, Desa/Kecamatan Leles ini diungkapkan Kepala Desa Leles, Toni Triswandy.

Hal ini juga terjadi di wilayah Desa Leles secara keseluruhan karena perajin dan penjual bendera di daerah tersebut tersebar hampir di semua kampung.

Baca Juga: Untuk Sementara, Persib Tertinggal oleh Persija, Mana Dukungan Bobotoh?

"Untuk tahun ini terjadi penurunan tingkat penjualan bendera yang sangat signifikan. Penurunannya mencapai sekitar 50 persenan dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Tony saat ditemui di Kantor Desa Leles, Jumat 7 Agustus 2020.

Dikatakannya, tahun-tahun sebelumnya, omzet dari penjulan bendera dari Kampung Babakansari bisa mencapai di atas Rp 3 miliar, bahkan sampai Rp 4,5 miliar.

Namun untuk tahun ini, berada jauh di bawah Rp 3 miliar, bahkan hanya setengahnya dari tahun kemarin.

hutanBaca Juga: Hutan Mati Tidak Seseram yang Dibayangkan

Kondisi seperti ini disebutkan Tony baru terjadi pada tahun ini. Padahal tahun-tahun sebelumnya, tingkat penjualan bendera dari daerahnya ini selalu bertahan bahkan cenderung mengalami peningkatan dari sebelum-sebelumnya.

Hal ini tak terlepas dari efek pandemi Covid-19 yang berdampak sangat besar terhadap penurunan penjualan bendera.

Para pengusaha atau perajin bendera, tuturnya, untuk saat ini tak berani mengambil risiko dengan membuat bendera dalam jumlah yang banyak mengingat jumlah pesanan yang jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x